Samsung dan Apple mulai tinggalkan Qualcomm
Dikarenakan mahalnya chipset yang ditawarkan, Samsung dan Apple mulai tinggalkan Qualcomm
Qualcomm telah lama menjadi pemain kunci di industri smartphone, memasok chipset dan modem untuk banyak produsen besar, termasuk Samsung dan Apple. Namun kini, kedua raksasa teknologi tersebut mulai menjauh dari ketergantungan terhadap Qualcomm, dan tampaknya proses ini telah benar-benar dimulai.
Bagi Samsung, hubungan dengan Qualcomm memang tidak selalu mulus. Selama bertahun-tahun, mereka merilis seri Galaxy dengan chipset Exynos di sebagian besar pasar, sementara varian dengan Snapdragon hanya tersedia di beberapa wilayah seperti AS dan Korea.
Namun, karena Snapdragon kerap menawarkan performa lebih unggul, banyak pengguna merasa dirugikan. Hal ini mencapai puncaknya saat seluruh model Galaxy S23 menggunakan Snapdragon secara global, hanya untuk kembali ke model campuran di Galaxy S24, dan kembali ke Snapdragon penuh di Galaxy S25 karena masalah produksi.
Meski demikian, seperti dilansir dari laman Phone Arena (12/5), Samsung tidak menyerah pada ambisi chipset in-house. Perusahaan kini tengah mengembangkan Exynos 2600 berbasis 2 nm untuk seri Galaxy S26, meskipun laporan menyebutkan bahwa masalah yield masih membuatnya hanya akan digunakan di pasar Eropa dan beberapa wilayah lain. Ini mengisyaratkan bahwa Snapdragon masih menjadi solusi sementara, namun tujuan jangka panjang Samsung tetap menyingkirkan ketergantungan terhadap Qualcomm.
Di sisi lain, Apple telah melangkah lebih jauh. Pada iPhone 16e, Apple akhirnya memperkenalkan modem seluler buatannya sendiri, C1, setelah bertahun-tahun mencoba menggantikan modem Qualcomm. Kini, laporan menyebut bahwa iPhone 17 dan iPhone 17 Air akan menjadi model pertama yang menggunakan modem Apple secara penuh, sebelum menyusul seluruh lini perangkat Apple dalam waktu dekat.