Samsung berikan pelatihan IoT untuk murid sekolah dengan bekal coding dan programming

Oleh: Erlanmart - Kamis, 13 Apr 2023 14:28 WIB

Berbekal coding dan programming, murid sekolah bisa rancang produk IoT. Samsung Innovation Campus melatih peserta Batch 4 mengeksplorasi IoT untuk memecahkan masalah sehari-hari.

Internet of Things (IoT) merupakan teknologi yang memungkinkan konektivitas jaringan dan kemampuan komputasi meluas ke objek, sensor, dan barang sehari-hari. Konektivitas ini memungkinkan perangkat menghasilkan, bertukar, dan mengonsumsi data.

Di Indonesia, pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan IoT sudah menjangkau berbagai lini usaha, seperti manufaktur, energi, perikanan, bahkan finansial dan e-commerce. Bentuk lain pemanfaatan IoT adalah dalam perangkat penunjang pekerjaan dan rumah tangga. Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI) mencatat, IOT di Indonesia tumbuh lebih dari 10% setiap tahun.

Potensi pendapatan jasa pelayanan berbasis IoT atau e-services, menurut sejumlah lembaga, mencapai US$ 2,46 miliar pada 2022. Volume pasar ini diprediksi meningkat menjadi US$ 3,87 miliar pada 2026. Namun ada banyak tantangan dari sisi tenaga kerja, infrastruktur, hingga riset. Samsung Electronics Indonesia menangkap kebutuhan industri atas kesiapan tenaga kerja muda yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan terhadap teknologi.

“Samsung memberikan pelatihan keterampilan IoT bagi talenta muda Indonesia melalui program Samsung Innovation Campus (SIC). SIC melatih talenta muda Indonesia dengan keterampilan IoT dan design thinking untuk membangun solusi-solusi IoT yang nyata dan bermanfaat untuk memecahkan masalah sehari-hari di sekitar kita. Dengan kompetensi tersebut, kami berharap para peserta SIC akan memiliki daya saing yang tinggi dengan keterampilan abad 21 di tengah arus deras digitalisasi dan memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini," kata Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia.

SIC Batch 4 2023/2024 telah memasuki tahap 2, yaitu Innovation Hackaton. Dari total 4.390 siswa SMK dan MA yang mendaftar di SIC Batch 4, sebanyak 1.106 siswa lolos ke Stage 2: Innovation Hackaton dan mengikuti pelatihan selama 5 minggu.