Perangi ujaran kebencian, Riot Games rekam obrolan suara di Valorant

Oleh: Zhafira Chlistina - Senin, 03 Mei 2021 11:57 WIB

Riot Games membuat kebijakan baru untuk perangi hate speech atau ujaran kebencian di Valorant dengan merekam seluruh percakapan dalam fitur obrolan suara.

Riot Games berupaya memerangi hate speech atau ujaran kebencian dan ejekan dalam fitur obrolan suara Valorant. Upaya ini mereka lakukan dengan merekam semua ucapan yang dilontarkan pemain. Cukup radikal, namun inilah satu-satunya solusi yang Riot pilih untuk memproses seluruh laporan, mengingat seberapa populer gim saat ini.

Menurut statistik penonton Twitch baru-baru ini dilaporkan oleh ScreenRant (3/5), Valorant sangat populer di kalangan gamer. Pada awal April, gim menempati posisi ke-7 dalam daftar video gim yang paling banyak ditonton.

Sebulan kemudian, Valorant naik satu tingkat, mengumpulkan hampir 22 juta jam ditonton dalam 7 hari. Tetapi, ini juga mengindikasi lebih banyak kemungkinan populasi pemain toxic yang tinggi.

Maka dari itu, pengembang mengambil tindakan lain dalam upaya memerangi perilaku toxic di Valorant dengan menargetkan perkataan yang mendorong kebencian dan makian dalam obrolan suara. Riot akan merekam obrolan suara pemain sehingga rekaman dapat digunakan selanjutnya untuk memverifikasi laporan yang diterima terkait masalah tersebut.

Riot juga memperbarui kebijakan privasi secara sepihak sambil memberi tahu komunitas tentang keputusan baru ini, agar perubahan dapat diterapkan tanpa melanggar persyaratan layanan yang ada.