Prediksi ancaman siber di 2020 versi Kaspersky

Oleh: Lely Maulida - Senin, 02 Des 2019 16:41 WIB

Para peneliti Kaspersky membagikan prediksi tentang Advanced Persistent Threats (APT) pada tahun 2020.

(Foto: Forbes)

Para peneliti Kaspersky membagikan prediksi tentang Advanced Persistent Threats (APT) pada tahun 2020, yang menunjukkan bagaimana lanskap serangan yang ditargetkan akan berubah dalam waktu beberapa bulan mendatang. Tren keseluruhan menunjukkan bahwa ancaman akan tumbuh semakin canggih dan spesifikasi target lebih berkembang, dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor eksternal yang ada. Pengaruh tersebut seperti pengembangan dan penyebaran machine learning, teknologi untuk pengembangan Deepfake, atau kekisruhan di sekitar rute perdagangan antara Asia dan Eropa.

Prediksi itu dikembangkan berdasarkan perubahan yang ditemui oleh Tim Riset dan Analisis Global selama tahun 2019 dalam mendukung para komunitas keamanan siber dengan beberapa pedoman dan wawasan penting. Dengan serangkaian prediksi ancaman industri dan teknologi ini diharapkan membantu persiapan menghadapi tantangan yang ada dalam kurun waktu 12 bulan mendatang.

Setelah sejumlah kebocoran data pribadi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, jumlah detail pribadi yang tersedia telah memudahkan para pelaku kejahatan siber untuk melakukan serangan yang ditargetkan, berdasarkan informasi yang dibocorkan para korban. Pada 2020, aktor ancaman akan menyelam lebih dalam, mencari kebocoran yang lebih sensitif, seperti data biometrik.

Para peneliti menunjukkan sejumlah kunci utama teknologi, yang dapat memikat para korban penyalahgunaan data pribadi terperangkap dalam jebakan pelaku kejahatan siber, di antaranya video dan audio Deepfake. Teknologi ini dapat diotomatisasi dan mendukung pembuatan profil tertentu hingga penipuan dan skema rekayasa sosial. Selain itu, ancaman lainnya juga diprediksi mengancam keamanan pengguna di tahun depan. Berikut prediksi ancaman bertarget lain untuk tahun 2020:

Serangan samaran (False Flag Attack)