Polemik pelanggaran hak cipta OpenAI vs. The New York Times masih berlanjut

Oleh: Lysti Rahma - Rabu, 28 Feb 2024 14:36 WIB

OpenAI mengajukan permohonan kepada seorang hakim federal untuk menolak sebagian gugatan hak cipta yang diajukan oleh The New York Times.

OpenAI telah mengajukan permohonan kepada seorang hakim federal untuk menolak sebagian gugatan hak cipta yang diajukan oleh The New York Times terhadap perusahaan mereka. Mereka mengklaim bahwa surat kabar tersebut telah "membobol" chatbot mereka, ChatGPT, untuk menghasilkan bukti yang menyesatkan.

Dilansir dari Reuters (28/2), dalam dokumen yang diajukan di pengadilan federal Manhattan pada (26/2), OpenAI menyatakan bahwa The New York Times telah menghasilkan materi- materi yang "menyesatkan" dengan memaksa chatbot mereka untuk terus membuat berita yang sebelumnya telah ditulis oleh The New York Times.

Meskipun demikian, hingga saat ini, pengadilan belum mengatasi pertanyaan utama apakah pelatihan kecerdasan buatan memenuhi syarat sebagai penggunaan yang adil menurut hukum hak cipta. Beberapa klaim pelanggaran hak cipta terhadap hasil dari sistem kecerdasan buatan generatif telah ditolak oleh para hakim karena kurangnya bukti bahwa konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan menyerupai karya yang dilindungi hak cipta.

Sebelumnya pada akhir Desember 2023, The New York Times, telah menggugat OpenAI karena dugaan pelanggaran hak cipta atas artikel-artikel berita milik The New York Times yang digunakan oleh OpenAI untuk melatih kecerdasan buatan mereka tanpa izin dan tanpa memberikan royalti. The New York Times meminta pengadilan agar OpenAI memusnahkan berbagai chatbot yang menggunakan informasi dari berita-berita yang dipublikasikan di The New York Times.

Namun, OpenAI telah memberikan respons saat itu melalui keterangan resmi yang diunggah di blog mereka, menegaskan bahwa klaim dan gugatan yang diajukan oleh The New York Times tidak memiliki dasar yang kuat. Mereka menyatakan dukungan terhadap jurnalisme dan ekosistem berita yang sehat. Sebagai bukti, OpenAI telah menjalin kemitraan dengan beberapa organisasi berita, termasuk Associated Press, Axel Springer, American Journalism Project, dan NYU. "Tujuan kami adalah mendukung ekosistem berita yang sehat, menjadi mitra yang baik, dan menciptakan peluang yang saling menguntungkan," tulis OpenAI.