Perang dagang Korea Selatan dan Jepang akan buat harga RAM naik

Oleh: Nur Chandra Laksana - Jumat, 19 Jul 2019 16:10 WIB

Kedua negara yang awalnya lancar dalam melakukan kerjasama ini kini dalam keadaan yang cukup kurang baik.

RAM (Pexels)

Perang dagang antara Amerika dan China tampaknya bukan menjadi satu-satunya perang dagang yang banyak dibicarakan. Ternyata, perang dagang antara Jepang dan Korea Selatan saat ini juga cukup hangat menjadi buah bibir, setidaknya di kalangan pecinta teknologi.

Perang dagang yang terjadi antara Jepang dan Korea Selatan akan berdampak pada semua orang di dunia. Kenapa bisa begitu? Hal ini dimulai dengan hubungan antara Jepang dan Korea Selatan yang menjadi lebih buruk ketika pengadilan Korea Selatan memutuskan bahwa Nippon Steel, menggunakan tenaga kerja paksa Korea selama Perang Dunia 2. Pengadilan pun mendakwa Jepang berhutang kepada Korea Selatan sebesar USD89.000 atau sekira Rp1,2 miliar, seperti lapor Wccftech (19/7).

Jepang membalas dengan mengatakan semuanya dibuat lengkap dalam perjanjian 1965 yang membuat kedua negara membangun kembali hubungan diplomatik damai. Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, telah mengecam hutang denda tersebut pada awal tahun ini. Shinzo mengatakan bahwa kegagalan untuk membalikkan keputusan tersebut akan mengakibatkan pembalasan Jepang melalui sarana ekonomi. 

Jepang telah melakukan penghambatan serius pada ekspor beberapa bahan baku kimia penting untuk pembuatan prosesor dan semikonduktor memori. Tentunya Korea Selatan adalah pelanggan terbesarnya.

Korea Selatan adalah rumah bagi dua produsen memori terbesar di dunia seperti, Samsung dan SK Hynix. Keduanya menghasilkan sekitar 75 persen dari pasokan DRAM global dan 40 persen dari total kapasitas NAND.

Tag