Penjualan Apple di Tiongkok kembali melempem

Oleh: Nur Chandra Laksana - Kamis, 19 Des 2019 13:24 WIB

Beberapa analis, seperti Rosenblatt Securities mengatakan bahwa penjualan iPhone di Tiongkok tahun ini menurun 30 persen.

Tiongkok saat ini menjadi salah satu pasar yang paling diincar oleh Apple. Hal ini dikarenakan negara tersebut merupakan salah satu negara dengan adopsi smartphone tertinggi, dan merupakan salah satu pasar paling penting di seluruh dunia. 

Namun, selama beberapa tahun terakhir ini, dikabarkan bahwa penjualan iPhone di negara tersebut semakin memburuk. Dan menurut Rosenblatt Securities, mereka memperkirakan penjualan iPhone turun 30 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Sebagian besar laporan tersebut mengatakan bahwa penurunan penjualan ini paling besar terjadi di jajaran iPhone 11. Padahal, jajaran smartphone tersebut sangat laku terjual di Amerika dan beberapa negara lain.

Imbasnya pun dikabarkan cukup besar bagi perusahaan. Apple menyebut, mereka telah mencapai tingkat nilai saham paling rendah sepanjang Apple berdiri. Mereka pun dikabarkan menyentuh hingga USD139,9 atau Rp19.606.355 per saham.

Credit Suisse pada minggu lalu juga memprediksi hal yang sama, yakni terdapat penurunan penjualan di Tiongkok selama beberapa bulan terakhir. Mereka menyebut, jika temuan ini terus terjadi, maka ini hanya akan menandai awal masalah Apple di negara tersebut.