Pengguna Windows minim minat pada fitur Copilot
Berdasarkan data terbaru, sebagian besar pengguna tampak enggan memanfaatkannya.
Microsoft memperkenalkan Copilot sebagai asisten berbasis AI yang diintegrasikan ke Windows 11 untuk membantu pengguna dalam tugas harian. Namun, berdasarkan data terbaru, sebagian besar pengguna tampak enggan memanfaatkannya. Survei dan analisis perilaku pengguna mengungkap bahwa fitur ini belum menjadi prioritas, bahkan sering diabaikan.
Dirilis dengan janji meningkatkan produktivitas, Copilot dirancang untuk membantu pengguna mencari file, mengatur jadwal, atau menjawab pertanyaan via teks. Sayangnya, adopsi fitur ini jauh di bawah ekspektasi. Laporan dari TechRadar menyebut hanya 12% pengguna Windows 11 yang aktif menggunakan Copilot secara rutin. Sebagian besar mengaku lebih memilih metode tradisional seperti pencarian manual atau aplikasi pihak ketiga.
Beberapa faktor diduga menjadi penyebab rendahnya minat pengguna. Pertama, kurangnya sosialisasi. Microsoft tidak secara masif mempromosikan fitur ini, sehingga banyak pengguna yang tidak menyadari kemampuannya. Kedua, keterbatasan fungsi. Copilot belum bisa terhubung dengan aplikasi populer seperti Zoom atau Slack, sehingga kegunaannya terbatas.
Selain itu, kekhawatiran privasi data juga menjadi hambatan. Beberapa pengguna ragu memberikan akses ke aktivitas sistem mereka kepada AI, meski Microsoft menjamin keamanannya.
Microsoft mengakui bahwa adopsi Copilot masih perlu ditingkatkan. Dalam pernyataan resmi, perusahaan menyatakan sedang mengembangkan pembaruan untuk membuat Copilot lebih responsif dan terintegrasi dengan layanan Microsoft 365.