Pasar ponsel naik setelah dua tahun lesu
Pasar ponsel pintar global menunjukkan tanda-tanda kehidupan setelah dua tahun menurun. .
Krisis ekonomi global dan inflasi berdampak pada dunia. Tentu saja situasi ini berdampak buruk bagi perusahaan teknologi, khususnya produsen ponsel pintar. Orang-orang ragu mengeluarkan uang untuk produk yang mereka anggap “tidak perlu”, dan kemajuan teknologi tidak membantu.
Bahkan ponsel mid-range dan entry level sudah lebih dari cukup untuk penggunaan sehari-hari saat ini. Akibatnya, masyarakat tidak merasa perlunya perubahan, dan masalah ini bukanlah masalah baru.
Produsen telah berjuang untuk mencapai tingkat yang diinginkan selama dua tahun terakhir, atau setidaknya mereka tidak dapat mencapainya. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Counterpoint mengungkapkan bahwa telah terjadi pergeseran di pasar ponsel pintar global. Berdasarkan hal ini, penjualan ponsel pintar global pada Oktober 2023 menunjukkan pertumbuhan tahunan untuk pertama kalinya sejak Juni 2021.
Dilansir dari Gizmochina (23/11), pasar ponsel pintar global akhirnya mematahkan tren penurunan yang telah berlangsung selama 27 bulan. Sektor yang tumbuh sebesar 5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya ini memberikan gambaran positif untuk pertama kalinya sejak Juni 2021. Sumber pertumbuhannya adalah Timur Tengah dan Afrika (MEA), disusul oleh Tiongkok dan India.
Khusus di Tiongkok, minat terhadap ponsel pintar meningkat signifikan, terutama setelah dirilisnya seri Huawei Mate 60. Apalagi dengan hadirnya seri iPhone 15, kebangkitan menjadi tak terhindarkan. Hal ini bahkan mengingatkan kita pada masa-masa ketika terjadi persaingan sengit antara Apple dan Huawei.