Pariwisata global pulih, kamera mirrorless laku keras

Oleh: Erlanmart - Rabu, 09 Agst 2023 17:04 WIB

Peningkatan tersebut berhubungan dengan laporan dari United Nations World Tourism Organization yang mencatat bahwa wisatawan internasional pada kuartal pertama tahun 2023.

Pengiriman kamera mirrorless dengan lensa tukar pasang (interchangeable lens) dikabarkan telah mengalami lonjakan dan penjualannya sedang naik, sebagaimana laporan dari Asosiasi Produk Kamera dan Pencitraan Jepang (CIPA), sebuah kemajuan yang terkait langsung dengan peningkatan pariwisata global.

Nikkei Asia melaporkan bahwa pengiriman kamera global menunjukkan bahwa kamera mirrorless mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sebesar $17 miliar pada paruh pertama tahun 2023, peningkatan sebesar 20%. Dilansir dari PetaPixel (9/8), ini adalah rekor tertinggi untuk tahun ketiga berturut-turut. Dengan demikian, itu adalah berita luar biasa bagi industri yang mengalami salah satu periode penjualan terburuk yang pernah dihadapi industri kamera pada tahun 2020.

Pendorong utama peningkatan ini tampaknya berasal dari China yang mengalami peningkatan penjualan sebesar 44%. Jepang tepat di belakang dengan lompatan 30%. Eropa mengalami peningkatan penjualan 9%. Amerika Serikat dan Kanada tidak disebutkan secara khusus. China terus menjadi pasar besar bagi produsen kamera.

Peningkatan tersebut berhubungan dengan laporan dari United Nations World Tourism Organization yang mencatat bahwa wisatawan internasional pada kuartal pertama tahun 2023 meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya menjadi sekitar 235 juta orang, sekitar 80% dari total jumlah wisatawan di periode yang sama di tahun 2019 sebelum dimulainya pandemi COVID-19.

Tampaknya ketika para turis tersebut memutuskan untuk meninggalkan negara asalnya, mereka melakukannya dengan berbekal kamera mirrorless terbaru. Pada catatan terkait, sepertinya konsumen rata-rata tidak puas dengan kamera ponselnya saat ini. Karena jumlah penjualan kamera mandiri meningkat, penjualan ponsel merosot dan penjualan turun 11% pada paruh pertama tahun ini, yang merupakan penurunan tahun kedua berturut-turut.