Jika ingin rebut pasar dari Apple, vendor ponsel Tiongkok harus berjuang keras

Oleh: Erlanmart - Selasa, 29 Mar 2022 12:49 WIB

Berdasarkan Counterpoint Research, para pabrikan ponsel asal Tiongkok berjuang untuk merebut pasar ponsel premium dari Apple.

Perusahaan ponsel asal Tiongkok terus mencoba mengambil keuntungan dari celah besar yang ditinggalkan oleh Huawei karena larangan berbisnis dengan AS. Namun, hingga saat ini masih belum banyak yang berhasil melakukan hal tersebut.

Memang benar bahwa harga jual rata-rata ponsel di Tiongkok terus meningkat, sebagai akibat dari perusahaan yang menargetkan lebih banyak segmen premium. Namun, tahun lalu pangsa pasar ponsel Android di kisaran harga di atas USD600 (sekitar Rp8,6 juta) di negara itu hanya 36,5%. Padahal, tahun lalu pangsa pasar di kategori ini mencapai 44,6%.

Jelas bahwa perusahaan domestik Tiongkok sedang berjuang untuk bersaing dengan Apple di ranah premium, meskipun ada berbagai strategi seperti “premium ganda”. Strategi baru ini melibatkan perusahaan ponsel Android yang memperluas jajaran ponsel flagship mereka untuk menjangkau spektrum harga yang lebih luas dengan menawarkan lebih banyak model. Misalnya, seri Xiaomi 12 terdiri dari Xiaomi 12 Pro, 12, 12X, dan 12 Ultra.

Dilansir dari Gizmochina (29/3), ada kemungkinan bahwa ponsel Android akan mengungguli beberapa kelemahan dari Apple tahun ini. Meski demikian, tugas itu tidak akan mudah. Counterpoint menyarankan bahwa selain memperbaiki rantai pasokan, perusahaan-perusahaan juga perlu fokus pada dasar-dasar seperti layar, fotografi, dan pengalaman bermain gim.

Layar LTPO perlu menjadi implementasi utama untuk tahun ini demi menawarkan masa pakai baterai yang lebih baik meski menggunakan layar dengan refresh rate yang tinggi. Apple iPhone 13 Pro Max di sisi lain memiliki masa pakai baterai yang sangat efisien dan beberapa ponsel Android telah berhasil mengalahkannya, dan sebagian kecil lain setidaknya dapat mendekatinya.