Microsoft, Qualcomm, dan Samsung berbicara tentang Connected PC di 2019

Oleh: Nur Chandra Laksana - Jumat, 11 Jan 2019 16:19 WIB

Meski semakin banyak orang yang menerima dan menggunakan perangkat connected PC, namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi.

Ilustrasi Connected PC (Qualcomm)

Dewasa ini, bekerja di kantor bukan sebuah hal yang mutlak untuk dilakukan. Semakin banyak orang yang memilih untuk bekerja secara remote, di rumah atau atau cafe misalnya. Hal ini tentu tak lepas dari perkembangan jaringan seluler.

Seperti diketahui, bekerja menggunakan laptop atau PC masih terdapat halangan dalam hal jaringan. Lantas, bagaimana dengan nasib connected PC di 2019? TIga raksasa teknologi Microsoft, Qualcomm, serta Samsung memiliki pandangan mereka masing-masing.

Dimulai dengan Microsoft. Mereka menanggapi mengenai apa yang sebenarnya diminta oleh para pengguna teknologi. “Mereka banyak meminta kapasitas baterai yang lebih besar untuk penggunaan yang lebih panjang,” kata Principal General Product Manager Microsoft, Silicon Partnerships, Pete Bernard, seperti dikutip dari laman Engadget (11/1/2019).

Selain itu, Pete juga mengatakan saat ini sudah banyak pengguna teknologi yang menerima teknologi connected PC. “Kami terus bekerjasama dengan Qualcomm untuk memberikan pengalaman yang lebih baik di prosesor x64 (berbasis arm). Kami juga mencari cara untuk membuat baterai lebih tahan lama. Kami juga akan menyematkan kemampuan LTE,” jelasnya.

Di sisi lain, Qualcomm menyebutkan bahwa teknologi connected PC saat ini banyak diadopsi oleh pekerja muda. “Banyak pemuda di usia 25 tahun menyebut bila konektifitas seperti udara. Mereka menginginkan kedepannya semua perangkat akan terhubung,” kata Vice President, Global Product Marketing Qualcomm Don McGuire.