Mengenal SIM Swap dan Clone yang diduga terjadi pada aktivis Ravio Patra

Oleh: Zhafira Chlistina - Jumat, 24 Apr 2020 14:37 WIB

Hari ini aktivis Ravio Patra dibebaskan atas kasus penyebaran berita onar. Diduga, berita tersebut disebarkan oleh peretas yang telah membobol Whatsappnya melalui SIM Swap atau SIM Clone.

Source: Wired.com

Rabu (22/4) malam lalu, polisi menangkap aktivis Ravio Patra karena kasus penyebaran berita yang menghasut pada tindak kekerasan dan kebencian. Namun hari ini (24/4), Ravio dibebaskan karena pesan tersebut diduga disebarkan oleh peretas yang melakukan pembobolan pada Whatsapp Ravio. Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto mengatakan kalau kasus yang menimpa Ravio merupakan pembobolan atas akun Whatsapp-nya.

“Peristiwa ini Saya minta segera dilaporkan ke Whatsapp, dan akhirnya oleh Head of Security Whatsapp dikatakan memang terbukti pembobolan,” tulis Damar. Pembobolan pada akun media sosial memang mungkin terjadi. Dalam kasus ini Damar mengatakan Ravio sebelumnya menerima pesan OTP yang padahal tidak diminta. Merujuk hal itu, bisa jadi peretas melakukan metode SIM Swapping atau Cloning.

Menurut David Bales, Strategic Cyber Threat Analyst IBM Security, SIM Swapping maupun SIM Cloning merupakan metode yang digunakan pihak ketiga dalam mengkompromikan ponsel seseorang. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menduplikasi modul kartu SIM yang digunakan pelanggan, untuk selanjutnya melakukan aksi peretasan lainnya, termasuk membobol WhatsApp. Kartu SIM yang merupakan kartu pintar yang dimasukkan ke ponsel untuk keperluan mengidentifikasi jaringan seluler, menyimpan banyak data pengguna dan membantu mengidentifikasinya, serta melayani pelanggan yang memiliki perangkat. Namun, dalam praktiknya, kedua metode ini berbeda.

SIM Swapping

SIM Swap atau pertukaran SIM biasanya dilakukan peretas dengan menyamar sebagai call center dari pihak layanan operator yang dipakai dan menawarkan peningkatan palsu atau informasi terkait layanan seperti yang dijelaskan oleh Dhananjayulu Dhaddhala Vice-President and Business Head, Giesecke+Devrient Mobile Security India dilansir dari Livemint (24/4).