Seller Tokopedia mengaku pentingnya melek teknologi bagi pelaku UMKM

Oleh: Zhafira Chlistina - Kamis, 16 Sep 2021 16:18 WIB

Sebagai seller di Tokopedia, Kiagus Adit merasa pelaku UMKM harus mau belajar untuk beradaptasi dengan tren sekarang.

Usaha online kini menjadi tren di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Mau tidak mau, suka tidak suka, pelaku UMKM harus bisa beradaptasi dengan teknologi ini, agar bisa mempertahankan bisnisnya, menurut salah satu seller Tokopedia, Kiagus Adit.

Berdasarkan laporan Tokopedia, lebih dari 11 juta penjual sudah memulai dan mengembangkan usahanya di platform e-commerce tersebut. 94% diantaranya merupakan penjual berskala ultra mikro. 

“Kita melihat bahwa UMKM merupakan satu pelindung sektor perekonomian yang mendapatkan peningkatan yang signifikan selama pandemi ini. Terutama UMKM yang sudah memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produk-produknya. Baik itu produk yang mereka buat sendiri sebagai local maker maupun produk yang mereka dapatkan dari produsen lain dan mereka jual kembali di kanal-kanal online,” kata Puput Hidayat, AVP of Product Tokopedia dalam acara virtual bersama para seller UMKM di Tokopedia.

Puput menambahkan, terdapat peningkatan penjualan di Tokopedia. Menariknya, peningkatan ini terjadi di tiga provinsi di luar Jawa, yaitu NTB 144,6%, Sulawesi Tengah 73,4%, dan Sulawesi Selatan 73,3%. Sementara peningkatan jumlah pelaku usaha tertinggi berada di Bali dengan persentase 66,2%,  diikuti Yogyakarta 42,2% dan DKI Jakarta 28,3%.

Namun, hadirnya teknologi ini tidak selalu diterima mulus oleh sebagian pelaku usaha. Gagap teknologi pastinya pernah dialami oleh sebagian dari mereka. Untuk itu, Kiagus Adit sebagai pemilik usaha Songket PaSH Palembang yang juga memanfaatkan Tokopedia sebagai lapak online-nya mengatakan, pemilik usaha harus mau belajar untuk beradaptasi dengan tren ini, termasuk memahami fitur-fitur yang disediakan platform e-commerce.