Mayoritas vendor Android berbohong soal keamanan ponsel

Oleh: Lely Maulida - Sabtu, 14 Apr 2018 07:00 WIB

Firma riset Security Research Labs (SRL) mengklaim bahwa banyak produsen Android yang berbohong kepada penggunanya terkait patch keamanan

(Foto: Shuttestock)

Keamanan pada ponsel Android memang kerap dikalahkan oleh iOS. Tak hanya itu, adopsi dari pembaruan sistem juga kerap kali terlambat. Android Oreo yang menjadi OS terbaru saja hingga Februari lalu baru diadopsi oleh sekitar 1,1 persen pengguna. Namun rupanya masalah pada Android lebih dari itu.

Firma riset Security Research Labs (SRL) mengklaim bahwa banyak produsen Android yang berbohong kepada penggunanya terkait patch keamanan sebagaimana dilaporkan Wired. Padahal sebenarnya perangkat mereka belum terpasang patch keamanan seperti terlihat dalam software mereka.

Peneliti SRL bernama Karsten Nohl dan Jakob Lell mengklaim telah menghabiskan waktu selama dua tahun untuk menganalisa 1.200 ponsel Android. Keduanya melakukan pemeriksaan guna melihat apakah ponsel benar-benar telah terpasang dengan patch keamanan sebagaimana tercantum dalam software perangkat tersebut.

Dua peneliti itu menemukan bahwa banyak perangkat yang telah mengalami "patch gap", yaitu software ponsel mengklaim telah diperbarui melalui tambalan keamanan. Namun kenyataannya banyak patch yang diabaikan oleh pembaruan sistem tersebut.

Mirisnya, ponsel yang termasuk dalam penelitian itu melibatkan handset besutan Google, Samsung, HTC, Motorola, ZTE, dan TCL dengan patch Android yang dirilis tahun lalu. Mereka menemukan bahwa flagship premium dari Samsung dan Sony pun terkadang mengabaikan satu patch.