Mantan karyawan OpenAI akui tak dapat bonus 100 juta USD saat pindah ke Meta
Salah satu mantan karyawan OpenAI yang pindah ke Meta akui tak dapat bonus 100 Juta USD saat pindah ke Meta, tepis rumor tersebut.
Pernah dengar gosip Meta ngasih bonus fantastis sebesar USD100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun buat mancing peneliti top OpenAI untuk masuk ke perusahaan mereka? Ternyata, rumor itu nggak sepenuhnya benar, guys!
Baru-baru ini, seorang mantan peneliti OpenAI yang kini bekerja di Meta ini ngebeberin fakta mengejutkan. Dia mengatakan bahwa tidak pernah dapet bonus sebesar itu. Jadi, gimana sebenarnya duduk perkaranya?
Ini semua dimulai pada bulan November tahun lalu, Lucas Beyer bersama dua rekannya, Alexander Kolesnikov dan Xiaohua Zhai, sempat bikin heboh karena bergabung dengan OpenAI untuk ngebangun kantor mereka di Zurich. Padahal, sebelumnya trio talented ini adalah ilmuwan peneliti di Google DeepMind. Nah, yang terbaru, seperti dikutip dari laman Wccftech (4/7), Beyer dan kedua rekannya ini udah cabut dari OpenAI dan gabung dengan Meta. Berita ini juga ramai dibicarakan di X (dulu Twitter).
Namun lewat akun X-nya, Lucas Beyer sendiri yang ngaku kalau bonus fantastis itu nggak pernah sampai ke tangan dia, Kolesnikov, atau Zhai. Beyer dengan tegas bilang kalau klaim bonus sebesar itu cuma bohong alias hoax. Otomatis, postingan ini langsung ramai komentar. Ada yang simpati, tapi ada juga yang ngira Beyer dapet karma karena ninggalin perusahaan yang udah ngebangun karier dan ngasih kompensasi finansial ke dia.
Terlepas dari rame-nya soal bonus, Meta sendiri emang lagi ngebut banget dalam pengembangan AI. Mereka bahkan nginjek dana fantastis sampai USD15 miliar ke perusahaan pelabelan data, Scale AI. Enggak cuma itu, kabarnya founder dan CEO Scale AI, Alexandr Wang, juga bakal cabut dari jabatannya buat gabung Meta, karena kedua belah pihak pengen gabung kekuatan buat ngembangin superintelijen.