Lenovo persiapkan diri hadapi perang tarif ala Amerika

Oleh: Lalu Ahmad Hamdani - Jumat, 24 Mei 2019 14:39 WIB

Penguasa pasar PC, Lenovo, menyiapkan skenario apabila Amerika menaikkan tarif kepada mereka. Mereka bisa saja memindahkan pusat produksinya.

Donald Trump bakal memberlakukan kebijakan tambahan tarif 25 persen kepada jumlah nilai impor produk Cina sebesar USD300 miliar. Penambahan jumlah nilai impor ini digadang-gadang akan berasal dari barang elektronik produksi Cina. Lenovo yang menjadi salah satu pemain komputer terbesar mengatakan, mereka memiliki beberapa pabrikan yang bisa mereka manfaatkan untuk pemindahan pusat produksi, kalau kenaikan tarif impor barang elektronik berlaku.

"Kami sangat siap kalau hal itu terjadi," ujar CFO Lenovo, Wai Ming Wong.

Mereka bisa memindahkan produksi perangkat mereka dari Cina ke negara yang tidak terkena imbas kebijakan penambahan tarif impor Amerika.

Tensi perdagangan Amerika-Cina telah berdampak kepada produsen dan konsumen di kedua negara. Kebijakan Amerika untuk menaikkan tarif impor barang-barang asal Cina menekan perdagangan kedua negara. Imbas globalnya, sentimen bisnis dan pasar keuangan memburuk, lalu mengganggu rantai pasokan global, dan membahayakan proyeksi pemulihan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2019 ini.

Kenaikan tarif meningkat 15 persen, dari sebelumnya sebesar 10 persen menjadi 25 persen dari total nilai impor sebesar USD200 miliar. Jumlah itu adalah besaran nilai impor Amerika kepada barang komersil Cina per 10 Mei 2019.