Laba TSMC turun drastis, iPhone tak bisa jadi penyelamat
Pendapatan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) Q2 turun 23%, bahkan iPhone tak dapat jadi penyelamat perusahaan.
Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) mengalami penurunan laba untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Perusahaan ini melaporkan penurunan pendapatan sebesar 23% pada Q2 2023 ini.
Meskipun peluncuran seri iPhone 15 Apple yang akan datang menampilkan proses 3nm yang sangat dinantikan, pendapatan TSMC hanya dapat mencapai sekitar NT$480,841 miliar (Rp233 triliun) saja, dimana urun 10% dari tahun sebelumnya. Laba bersih juga turun secara signifikan sebesar 23,3% menjadi NT$181,8 miliar (Rp88,2 triliun). DI sisi lain, margin kotor TSMC mencapai 54,1%, melebihi ekspektasi pasar sebesar 53,3%.
Dilansir dari Gizmochina (21/7), penyebab utama anjloknya keuntungan ini disebabkan oleh perlambatan keseluruhan di pasar ponsel pintar, yang secara langsung memengaruhi pelanggan terbesar TSMC, Apple. Penurunan penjualan berturut-turut untuk produk Apple menyebabkan revisi ke bawah prospek pendapatan tahunan TSMC, dengan penurunan proyeksi penjualan sebesar 10%.
Sementara TSMC menerima pesanan tambahan dari perusahaan chip AI seperti NVIDIA, ini tidak cukup untuk mengimbangi penurunan pasar ponsel, yang ternyata lebih signifikan dari yang diperkirakan.
Dalam hal prospek potensial di masa depan, TSMC mungkin mendapat manfaat dari peralihan yang dilaporkan Google dari Samsung ke TSMC untuk produksi chip Tensor G5, yang diharapkan terlaksana pada tahun 2025. Meskipun prosesor Samsung masih akan digunakan di ponsel Pixel yang akan datang hingga tahun 2024, peralihan ke proses 3nm TSMC menjanjikan peningkatan efisiensi dan kinerja daya.