Kaspersky tanggapi bocornya data 279 juta penduduk Indonesia

Oleh: Dinda Ayu Widiastuti - Jumat, 21 Mei 2021 15:34 WIB

Yeo Siang Tiong selaku General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky telah memberikan tanggapan mengenai pelanggaran data di Indonesia.

Source: Unsplash

Pembobolan data dan kebocoran data telah menjadi hal yang sering dijumpai, termasuk di Indonesia, mulai dari e-commerce, lembaga pendidikan, bahkan hingga sektor pemerintahan. Berdasarkan fenomena tersebut, Yeo Siang Tiong selaku General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky turut memberi tanggapan. 

Menurutnya, dengan mendapatkan informasi data yang bocor, maka peretas dapat menyamar sebagai korban atau menyebarkan penipuan rekayasa sosial untuk mengelabui korban agar mengungkapkan informasi login yang sensitif. Itulah sebabnya, tidak mengherankan bahwa pengguna akan khawatir ketika mereka dihadapkan pada kasus potensial pelanggaran data.

Saat dihadapkan pada contoh pelanggaran data, korban tidak selalu dibuat tidak berdaya. Mereka dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah memburuknya situasi, tetapi penting untuk bertindak cepat. Mengingat pelanggaran keamanan pada satu akun berpotensi juga menempatkan akun lain dalam risiko, terutama jika kata sandi dibagikan, atau transaksi reguler dilakukan di antara mereka.

Sebab itu, pelanggaran data harus menjadi perhatian utama, terutama untuk perusahaan atau institusi berskala besar yang mengelola jutaan data orang. Cara mereka menyimpan dan menggunakan data pelanggan memainkan peran penting dalam membentuk dan mempertahankan reputasi dan operasinya. Sementara penjahat dunia maya akan terus mencoba membobol pertahanan kita, ada berbagai cara bagaimana bisnis dan organisasi, bahkan yang kecil dan menengah, dapat mencegah pembobolan data dan ini adalah soal persiapan. Penting bagi pihak tersebut untuk mengetahui proses, orang-orang, dan alat untuk dapat menentukan setiap risiko dan memitigasinya.

Sejalan dengan pemanfaatan teknologi yang tinggi, potensi risiko dan ancaman penyalahgunaan teknologi juga semakin tinggi dan kompleks. Undang-Undang dan Kebijakan Perlindungan Data Pribadi yang sudah dimulai pemerintah Indonesia telah menjadi langkah tepat menuju penanganan dan keamanan data yang lebih baik di negara ini di tengah booming ekonomi digital dan Industri 4.0. Tindakan tersebut sangat penting untuk membangun dunia maya yang lebih aman di negara mana pun, tidak hanya di Indonesia.