Karena corona, nasib perakit perangkat teknologi tak jelas

Oleh: Nur Chandra Laksana - Selasa, 07 Apr 2020 14:50 WIB

Bukan hanya dikarenakan perakitan perangkat saja yang tertunda, namun juga pembangunan pabrik baru di luar Tiongkok juga ikut tertunda karena penyebaran virus corona.

Satu bulan sudah berlalu semenjak pabrik-pabrik perakit perangkat teknologi di seluruh dunia mengalami penutupan karena penyebaran virus corona. Tapi, beberapa pabrik, di Tiongkok khususnya, sudah mulai melakukan kegiatan kembali.

Banyak orang memperkirakan bahwa masa suram kekurangan pasokan bahan baku perakitan pun akan segera berakhir. Namun, analis di S&P's Panjiva Research memberikan gambaran yang cukup suram.

Dilaporkan, impor barang elektronik Amerika dari Tiongkok diperkirakan menurun lebih dari 50% dalam tiga minggu pertama bulan Maret. Pada saat yang sama, perusahaan subkontrak seperti Qualcomm akan mempertimbangkan untuk keluar dari Tiongkok sepenuhnya, setidaknya sebanyak yang mereka bisa.

Wistron Corp, yang melakukan banyak pekerjaan untuk Apple, mengklaim minggu lalu bahwa mereka dapat memindahkan setengah dari bisnisnya di luar perbatasan Tiongkok dalam setahun. Namun nyatanya, mereka tidak dapat melakukannya.

The Verge (7/4) melaporkan, saat ini adalah saat perubahan besar bagi manufaktur teknologi. Meskipun untuk sementara waktu mereka telah membangun pabrik di luar Tiongkok dalam waktu yang lama, pembangunan tersebut cukup terganggu karena pandemi ini.