Jumlah ancaman siber di Indonesia tahun 2019 sudah menurun

Oleh: Hieronimus Patardo - Senin, 02 Maret 2020 15:30

Jumlah ancaman siber dan lokal terhadap pengguna komputer di Indonesia sudah menurun dibandingkan tahun 2018.

Kaspersky mengumumkan hasil riset terbarunya. Dalam laporan itu, ancaman siber di Indonesia menunjukkan perubahan yang positif. Jumlah tersebut diketahui menurun di tahun 2019, dibandingkan dengan jumlah ancaman siber di tahun sebelumnya. 

Kaspersky menyebut bahwa ada sebanyak 36,1% pengguna yang hampir terinfeksi oleh ancaman yang disebarkan melalui internet selama periode januari hingga Desember tahun lalu. Setidaknya ada lebih dari 39 ribu ancaman yang berhasil dideteksi di Indonesia. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Kaspersky mendapati adanya penurunan. Di tahun sebelumnya, jumlah ancaman itu mencapai 38,8%. Untuk diketahui, dalam hal bahaya terkait dengan selancar web, Indonesia saat ini berada di peringkat ke-39 di seluruh dunia.

Laporan yang sama juga mengungkapkan bahwa ancaman siber ini telah memengaruhi 10,11% pengguna bisnis dan 28,06% pengguna rumahan. Kaspersky menyebut bahwa serangan ini terjadi dari malware yang muncul selama skenario pencarian, unduhan program, mengunduh lampiran dari email, aktivasi ekstensi browser dan mengunduh konten berbahaya lainnya.

Selain ancaman siber, ancaman lokal juga mengancam pengguna komputer di Indonesia. Yang dimaksud dengan ancaman lokal ini adalah penyebaran virus secara offline. Sepanjang tahun 2019, ada lebih dari 118 ribu insiden lokal yang berhasil dideteksi. 

Secara umum, ada 56,3% pengguna yang terkena serangan lokal ini. Meski begitu, jumlahnya dilaporkan berkurang dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 63%. Saat ini Indonesia berada di peringkat ke-63 dari seluruh negara yang menerima serangan lokal semacam ini.