Intel akan PHK lebih banyak karyawan hingga akhir 2025

Oleh: Nur Chandra Laksana - Jumat, 25 Juli 2025 12:02

CEO Intel, Lip-Bu Tan mengumumkan akan melakukan lebih banyak PHK hingga akhir 2025.

Intel baru saja mengumumkan rincian terbaru terkait pemangkasan jumlah karyawan besar-besaran serta penyesuaian strategi bisnisnya dalam laporan keuangan kuartal kedua 2025. Dalam restrukturisasi skala global ini, Intel menargetkan memiliki sekitar 75.000 karyawan inti di akhir tahun 2025, menyusut hampir sepertiga dari catatan 108.900 pegawai pada penutupan tahun fiskal sebelumnya. Pengurangan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk menekan pengeluaran operasional non-GAAP hingga menyentuh angka 17 miliar dolar AS di 2025, dan turun lagi menjadi 16 miliar dolar AS pada akhir 2026.

Sebagai dampak dari strategi efisiensi tersebut, Intel resmi membatalkan sejumlah rencana ekspansi baru, termasuk proyek pembangunan fasilitas di Jerman dan Polandia. Perusahaan memutuskan untuk mengkonsolidasikan aktivitas pengujian dan perakitan di Costa Rica ke dalam ekosistem yang lebih besar di Vietnam dan Malaysia, sehingga memperkuat rantai pasok sekaligus menekan biaya logistik. Sementara itu, proyek pembangunan pabrik baru di Ohio, Amerika Serikat, juga akan mengalami perlambatan sesuai dengan penyesuaian kapasitas dan dinamika permintaan pasar.

Dilansir dari laman Wccftech (25/7), CEO Intel, Lip-Bu Tan, menegaskan bahwa langkah-langkah efisiensi operasional dan restrukturisasi SDM ini merupakan bagian dari inisiatif untuk meningkatkan eksekusi perusahaan sekaligus mendorong daya saing bisnis di tengah tekanan industri semikonduktor global. Lewat statement resminya, ia menyampaikan pentingnya membangun Intel sebagai organisasi yang lebih ramping namun tetap inovatif, dengan fokus utama pada pengembangan chip generasi baru serta teknologi berbasis AI.

Tan juga telah sejak awal kepemimpinannya memprioritaskan reformasi struktural agar investasi perusahaan benar-benar sesuai kebutuhan pasar dan tidak sekadar mengikuti tren sesaat.

Sejalan dengan restrukturisasi ini, Intel memangkas beberapa unit bisnis yang dinilai kurang strategis, termasuk lini manufaktur otomotif dan sejumlah divisi yang tidak lagi sejalan dengan orientasi masa depan perusahaan. Penghematan biaya juga dilakukan melalui penyederhanaan struktur manajemen di berbagai level, sehingga proses pengambilan keputusan dapat berjalan lebih responsif dan efisien.