Instagram, Facebook, dan TikTok protes ke pemerintah Australia
Meta termasuk Instagram, Facebook serta TikTok dan Snapchat protes ke pemerintah Australia akibat YouTube tidak masuk dalam pembatasan usia penggunaan.
Akhir tahun lalu, Australia mengesahkan undang-undang yang melarang penggunaan media sosial bagi anak-anak di bawah usia 16 tahun. Keputusan ini bertujuan untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif dunia digital, seperti cyberbullying, eksploitasi online, dan gangguan kesehatan mental.
Namun, kebijakan tersebut menimbulkan kontroversi. Ketika Meta baik Facebook dan Meta, TikTok, serta Snapchat terkena imbasnya, YouTube dikecualikan dari kebijakan tersebut. Alhasil, keempat platform tersebut merasa iri.
Pihak Australia pun sudah memberikan tanggapan terkait hal tersebut. Dilansir dari laman Engadget (6/3), pemerintah negara tersebut mengecualikan YouTube dengan alasan bahwa platform ini memiliki nilai edukatif yang tinggi.
Ternyata, pemerintah Australia melihat YouTube sebagai alat pembelajaran yang penting, dengan banyaknya konten edukasi yang dapat diakses oleh siswa dan orang tua. Namun, meskipun diizinkan, YouTube tetap memiliki batasan khusus bagi pengguna di bawah 16 tahun. Mereka harus menggunakan akun dalam mode pengawasan orang tua sebagai bagian dari akun keluarga.
Keputusan ini didasarkan pada laporan dari Komisioner Keamanan Elektronik Australia, yang menemukan bahwa YouTube adalah platform media sosial paling populer di kalangan remaja berusia 13 hingga 15 tahun. Pada tahun 2024, tiga perempat dari anak-anak dalam rentang usia ini menggunakan YouTube, sehingga dianggap sebagai bagian integral dari kehidupan digital mereka.