Industri musik fisik terus tergerus layanan streaming online

Oleh: Nur Chandra Laksana - Kamis, 27 Feb 2020 16:53 WIB

Selain industri musik mengalami penurunan pangsa pasar, para pengguna saat ini lebih suka mendengarkan lagu secara streaming dari pada mengunduhnya ke perangkat masing-masing.

Layanan streaming video selama beberapa tahun belakangan ini merupakan salah satu penyebab mengapa pengguna lari dari layanan TV konvensional. Hal ini dikarenakan para pengguna dapat menyaksikan hiburan dimanapun dan kapanpun mereka inginkan.

Satu lagi layanan konvensional yang harus mengalami penggerusan pengguna, dan bahkan pendapatan, terjadi di industri musik. Asosiasi Industri Rekaman Amerika Serikat (RIAA) melaporkan, sepanjang 2019 industri musik fisik telah menyerah dari layanan musik digital, terutama layanan streaming.

Engadget (27/2) melaporkan, RIAA mencatat pendapatan musik streaming saat ini mewakili 79% pangsa pasar industri musik. Nilai yang mereka dapatkan tahun lalu mencapai USD8,8 miliar, atau sekira Rp120,6 triliun.

RIAA juga melaporkan, saat ini ada 60,4 juta pelanggan yang membayar untuk layanan seperti Apple Music dan Spotify, mewakili 61% dari seluruh industri. Pangsa pasar ini meningkat 6% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.