Indosat Ooredoo cari hutangan Rp10 triliun

Oleh: Lely Maulida - Jumat, 25 Jan 2019 07:00 WIB

Indosat Ooredoo mencari dana untuk infestasi jangka panjang mereka di awal 2019 kalini. Penerbitan obligasi dan sukuk ijarah Indosat Ooredoo mencapai Rp10 triliun.

Indosat Ooredoo menggelar Paparan Publik terkait Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan III Indosat Tahap I Tahun 2019 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Indosat Tahap I Tahun 2019. Hasil penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah tersebut nantinya akan digunakan untuk mendanai pembelanjaan infrastruktur jaringan, berupa Infrastruktur Jaringan Akses (Radio & Transport) dan Jaringan Core (Packet Core & Gateway). 

Selain itu, Infrastruktur IT juga akan menjadi target yang bakal didanai obligasi serta sukuk ijarah tersebut. Hal ini tentunya berguna untuk menambah kapasitas dan memperluas jangkauan jaringan Indosat Ooredoo. 

Total nilai Program Penawaran Umum Berkelanjutan III ini sebesar Rp10 trilliun. Terdiri dari Obligasi senilai Rp7 trilliun dan Sukuk Ijarah senilai Rp3 trilliun. Total nilai Obligasi yang diterbitkan untuk tahap I ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp1,5 trilliun dan total nilai Sukuk Ijarah yang diterbitkan tahap I, sebanyak-banyaknya sebesar Rp500 miliar. 

Secara keseluruhan komposisi final dari struktur Obligasi dan Sukuk Ijarah akan ditetapkan setelah  proses Bookbuilding selesai dilakukan. Berdasarkan surat Pefindo No. RC-1202/PEF-DIR/XII/2018 dan No.RC-1203/PEF-DIR/XII/2018 masing-masing tertanggal 4 Desember 2018, hasil pemeringkatan adalah IdAAA (Triple A) untuk Obligasi dan idAAA (sy) (Triple A Syariah) untuk Sukuk Ijarah.

Bookbuilding sendiri akan dilakukan mulai 24 Januari hingga 6 Februari 2019. Tanggal efektif pendanaan ini harapannya diperoleh pada 19 Februari 2019 sehingga pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat dilakukan 1 Maret  2019.