Huawei buntung, Samsung dan Xiaomi kecipratan untung

Oleh: Lalu Ahmad Hamdani - Minggu, 26 Mei 2019 10:18 WIB

Di kawasan Eropa, penjualan dan ketertarikan pelanggan terhadap produk mereka merosot. Sementara Samsung dan Xiaomi pamornya malah naik.

Pencekalan Amerika Serikat (AS) terhadap Huawei menyebabkan banyak masalah. Huawei kini kesulitan untuk menjual smartphone mereka di pasaran, meski sebelumnya di pasar tersebut Huawei sempat menjadi merek yang kuat.
 
Situs perbandingan produk, PriceSpy melaporkan ada penurunan jumlah klik yang signifikan dalam empat hari terakhir ini terhadap produk Huawei. Selama empat hari terakhir, popularitas perangkat Huawei. Di Inggris, mereka kehilangan hampir setengah klik pekan lalu. Kemduian secaar global, kemerosotannya turun hingga 26%. PriceSpy sendiri memiliki penyebaran pelanggan di Finlandia, Prancis, Norwegia, Swedia, dan Inggris. 

Xiaomi dan Samsung pun mengisi celah pasar yang bakal ditinggalkan Huawei ini. PriceSpy melihat peningkatan klik sebesar 13% untuk perangkat Samsung. Sementara itu, Xiaomi mencatat peningkatan klik 19% di waktu yang sama.

Huawei merasakan dampak pelarangan di seluruh dunia dan banyak pemasok Amerika telah menjauhkan diri darinya. Kebijakan awal pun mendapat revisi, untuk memungkinkan Huawei terus membeli dari pemasok AS hingga 19 Agustus mendatang.

Kemarin, Presiden Trump membuka peluang untuk mencabut larangan Huawei. Itu bisa terjadi jika AS dapat menegosiasikan kesepakatan perdagangan baru dengan China. AS dan China memang saling balas-membalas satu sama lain, lewat menaikkan tarif pada barang masing-masing.