Huawei berkomitmen tingkatkan inklusivitas teknologi digital di Indonesia

Oleh: Erlanmart - Jumat, 09 Des 2022 15:14 WIB

Bersama dengan Indonesia, Huawei bertujuan untuk terus berkontribusi pada pembangunan ekosistem berkelanjutan. Ini dilakukan dengan empat pilar perusahaan.

Sepanjang tahun 2022, Huawei Device Indonesia melengkapi portofolio perangkat flagship-nya. Jajaran produk itu menyertai ponsel, PC, tablet, wearable, hingga TWS. Hal ini tidak terlepas dari tujuan dimana Huawei ingin memberikan pengalaman luar biasa bagi masyarakat untuk kemudahan dari interkonektivitas melalui fitur Super Device di setiap aspek kehidupan sehari-hari.

Tujuan tersebut sejalan dengan komitmen Huawei untuk terus mendorong peningkatan inklusi di Indonesia melalui keempat pilar komitmennya yang bertajuk ‘Huawei I DO’, yaitu I Do Care, I Do Collaborate, I Do Create, dan I Do Contribute; yang menegaskan Huawei merupakan bagian tak terpisahkan dari Indonesia. “I Do” berasal dari kata “Indonesia”, untuk menunjukkan bahwa Huawei telah menjadi bagian dari Indonesia selama lebih dari 22 tahun.

Melalui “I Do Create”, Huawei bertujuan membangun konektivitas dan infrastruktur jaringan untuk menghubungkan seluruh penduduk Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Saat ini, Huawei telah berperan penting dalam membangun lebih dari 110 BTS sebagai infrastruktur jaringan yang kuat untuk melayani lebih dari 270 juta populasi di seluruh nusantara.

Pada tahun 2021, Huawei bergabung dengan konsorsium Proyek BAKTI USO pemerintah untuk membangun 4G On Air pertama di pedesaan dan daerah terpencil di Papua, dan memastikan bahwa tidak ada daerah yang tertinggal dalam pengembangan teknologi di Indonesia.

Dengan “I Do Contribute”, Huawei berupaya mewujudkan sinergi multi-helix dengan para pemangku kepentingan dalam ekosistem perusahan guna mempercepat digitalisasi di Indonesia sebagai upaya pemulihan pasca pandemi. Melalui Huawei ASEAN Academy–Indonesia, Huawei telah memiliki hampir 4.500 Huawei career-certified, 70ribu digital trainee, dan 11 penandatanganan MoU pengembangan talenta dengan pemangku kepentingan, seperti Kementerian, Akademisi, Industri, dan Komunitas.