Google akui aksi turun ke jalan, minta data wajah masyarakat

Oleh: Nur Chandra Laksana - Selasa, 30 Jul 2019 19:38 WIB

Pihak Google mengatakan, mereka akan menghapus data wajah yang sudah mereka kumpulkan apabila diminta oleh para pengguna dan akan terhapus secara otomatis setelah 18 bulan.

Ilustrasi Pemindaian Wajah (Pixabay)

Google baru saja mengumumkan fitur pemindai wajah untuk perangkat terbaru mereka, Pixel 4. Mereka mengklaim, perangkat tersebut akan memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan para pesaingnya.

Tapi, hal tersebut tidak dapat mereka lakukan sendirian. Kabarnya, Google harus membayar masyarakat umum untuk melakukan pemindaian wajah untuk memperkaya database mereka, dan memberikan imbalan gift card sebesar USD5 atau sekira Rp90 ribu. Lantas, bagaimana cara mereka melakukan hal tersebut?

Berita yang kami lansir dari The verge (30/7) telah mendapatkan konfirmasi dari Google bagaimana cara mereka dapat melakukan hal tersebut. Pihak Google mengatakan, mereka menempatkan karyawannya untuk menjelajah kota-kota di Amerika.

Seorang juru bicara Google mengkonfirmasi bahwa tujuan pemindaian ini adalah untuk memastikan bahwa Pixel 4 bekerja dengan beragam wajah. Fitur biometrik, termasuk pengenalan wajah, kabarnya banyak melakukan kesalahan dalam menentukan gender dan ras.

Mereka tidak ingin merasakan apa yang Amazon telah lalui. Mereka mendapat kecaman karena salah mendeteksi ras dalam algoritma pencocokan wajah milik mereka.