Gandeng ARM, apakah Infinix bakal tinggalkan Sat Nusa?

Oleh: Lely Maulida - Selasa, 20 Mar 2018 18:51 WIB

PT Adi Reka Mandiri (ARM) memiliki beberapa kelebihan dalam hal manufaktur

Foto: Lely Maulida/Tek.id

Hot S3 menjadi smartphone terbaru Infinix untuk saat ini. Perangkat tersebut juga sudah sesuai dengan aturan di Indonesia dan telah memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30 persen.

Infinix Hot S3 dirakit di manufaktur milik PT Adi Reka Mandiri (ARM) yang berlokasi di Cikarang. Dari sisi lokasi, fasilitas ini memang layak dinilai mampu membuat vendor smartphone lebih efisien dalam memproduksi perangkatnya. Hal ini juga menjadi alasan Infinix memilih ARM dalam merakit smartphone terbarunya.

Selain itu, Infinix juga menilai ARM mampu memproduksi smartphone dalam waktu yang cepat sehingga membantu perusahaan memasok perangkat ke pasar dengan cepat. Terlebih ketika permintaan dari pengguna meningkat.

"ARM produksinya baik dimana dari jumlah produksinya bisa mencapai 500.000 dalam satu bulan. Infinix juga membutuhkan partner yang bisa cepet untuk menyesuaikan permintaan konsumen... ARM karena lokasinya dekat, mendukung demand yang banyak, pengiriman bisa dilakukan lebih cepat," kata Assistant Marketing Manager Infinix, Boron.

Sejatinya, Infinix merancang berbagai smartphone-nya sebelum seri Hot S3 melalui PT Sat Nusa Persada yang berbasis di Batam. Untuk saat ini, diakui Boron kerjasama antara Infinix dan Sat Nusa memang masih berlangsung. Namun ia tak mengungkap bagaimana keberlanjutan kerjasama antara keduanya setelah kini menggandeng ARM.