F5 ungkap wacana jadi tindakan ketika AI mulai aktif

Oleh: Erlan - Rabu, 02 Juli 2025 14:02

Laporan “2025 State of Application Strategy” dari F5 mengungkap bahwa 96% organisasi kini telah menerapkan model AI dalam operasi mereka.

Laporan “2025 State of Application Strategy” dari F5 mengungkap bahwa 96% organisasi kini telah menerapkan model AI dalam operasi mereka, melonjak dari hanya 25% pada 2023. Tren ini menandai pergeseran drastis dalam kepercayaan terhadap kecerdasan buatan sebagai tulang punggung tugas bisnis penting, mulai dari manajemen trafik hingga optimasi biaya.

Antusiasme untuk memusatkan AI di inti operasional bisnis terus tumbuh. Sebanyak 72% responden ingin memanfaatkan AI guna meningkatkan performa aplikasi, sedangkan 59% melihat potensi AI dalam efisiensi biaya sekaligus penyisipan aturan keamanan otomatis untuk menanggulangi kerentanan zero-day.

Saat ini, separuh organisasi telah memasang AI gateway untuk menghubungkan aplikasi dengan berbagai tools AI, dan 40% lainnya berencana upaya serupa dalam 12 bulan ke depan. Teknologi ini digunakan terutama untuk melindungi dan mengelola model AI (62%), menyediakan titik pusat kendali (55%), serta mencegah kebocoran data sensitif (55%).

Namun, tantangan besar masih menghantui. Keamanan model AI menempati peringkat teratas masalah, diikuti beban alur kerja manual yang dirasakan 60% organisasi. Kekurangan keterampilan juga menjadi hambatan bagi 54% responden. Selain itu, 48% organisasi mengeluhkan naiknya biaya operasional AI, meningkat dari 42% tahun sebelumnya. Praktik data yang belum skala menurut 39% responden, dan 34% enggan sepenuhnya mempercayai output AI karena kekhawatiran bias. Meski begitu, keluhan soal kualitas data menurun dari 56% menjadi 48%.

Kompleksitas API turut memakan waktu: 58% organisasi merasa terbebani oleh konfigurasi API multi-vendor. Sekitar 31% menyoroti pekerjaan dengan API vendor, 29% membuat skrip kustom, dan 23% mengintegrasikan sistem dengan tool manajemen tiket. F5 menekankan perlunya penyederhanaan dan standarisasi operasional, termasuk API, agar AI dapat bekerja optimal.