F5 Labs: Pembobolan data banyak disebabkan oleh password lemah

Oleh: Erlanmart - Rabu, 08 Agst 2018 16:59 WIB

Pembobolan juga terjadi lantaran banyak para konsumen yang menggunakan password untuk lebih dari satu akun

Foto: Pexels

Tahun lalu, Indonesia pernah mengalami serangan ransomware WannaCry yang menjadikan sebagian perusahaan kewalahan lantaran dara penting mereka tidak dapat dibuka. Dengan demikian, pembobolan data sangat memungkinkan menjadi ancaman bagi perusahaan, bahkan konsumennya. Menurut F5 Labs, aplikasi terus menjadi sasaran serangan siber.

F5 Labs juga mengungkapkan bahwa serangan web dan aplikasi adalah penyebab terbesar pembobolan keamanan dengan tingkat 30 persen, dengan rata-rata kerugian hampir mencapai Rp 115,9 juta per serangan. Laporan yang sama juga menyatakan sebuah organisasi dapat menjalankan 765 aplikasi web dan 34 persen diantaranya tergolong aplikasi yang sangat penting.

Bedasarkan data yang dihimpun oleh Loryka dan WhiteHat Security, riset ini menghadirkan analisa bidang beragam terkini, statistik riset secara rinci, serta langkah-langkah mengamankan aplikasi guna melindungi pengguna dan datanya.

“Pembobolan melalui serangan akses menjadikan keamanan email yang tersusupi sebanyak 34 persen,” kata Global Security Evangelist, David Holmes.

Pembobolan juga terjadi lantaran banyak para konsumen yang menggunakan password untuk lebih dari satu akun. Selain itu, password tersebut juga bisa dibilang sangat mudah ditebak dan tidak bersifat ‘unik’.