Ekspansi Gojek ke Filipina ditolak lagi

Oleh: Lely Maulida - Selasa, 19 Mar 2019 18:42 WIB

Regulator Filipina memutuskan untuk menolak memberikan lisensi kepada Gojek, startup yang didirikan Nadiem Makarim.

Rencana Gojek untuk melantai di Filipina kembali tersendat. Pasalnya regulator Filipina memutuskan untuk menolak memberikan lisensi kepada startup yang didirikan Nadiem Makarim tersebut. Gojek dinilai masih gagal memenuhi kriteria atas kepemilikan lokal di negeri Lumbung Padi itu.

Dilansir Reuters (19/3), Dewan Waralaba dan Regulasi Transportasi Darat (LTFRB) menyetujui resolusi komite akreditasi untuk menolak aplikasi Velox Technology Inc. Ini menandai babak baru tersendatnya ekspansi Gojek di Asia Tenggara. Padahal upaya ini merupakan strategi Gojek untuk menyaingi Grab setelah mengakuisisi bisnis Uber dan menguasai beberapa negara di Asia Tenggara.

Dilansir Deal Street Asia (19/3), Gojek mengajukan izin operasi di Manila pada Agustus lalu. Guna mewujudkan ekspansi dan memenuhi syarat regulator setempat, Gojek mengandalkan Velox, anak perusahaannya di Filipina. Namun perizinan ini ditolak pada Januari. Filipina sendiri mensyaratkan kepemilikan asing dibatasi hingga 40%.

"Mereka mengajukan banding untuk dipertimbangkan kembali, namun gagal memperbaiki persyaratan kepemilikan Filipina," kata Kepala Badan Pengatur Waralaba dan Transportasi Darat (LTFRB) Martin Delgra kepada Reuters. 

Sementara itu juru bicara Gojek mengatakan bahwa perusahaannya kecewa dan akan kembali mengeksplorasi opsi lainnya.