Ekonomi digital Asia Tenggara meningkat USD240 miliar di 2025

Oleh: Lely Maulida - Selasa, 20 Nov 2018 09:00 WIB

Nilai ekonomi industri digital di Asia Tenggara diperkirakan akan melampaui USD240 miliar pada 2025. Klaim ini didasarkan pada studi yang dilakukan Google bersama Temasek Holdings.

(Foto: Myupdate Star)

Nilai ekonomi industri digital di Asia Tenggara diperkirakan akan melampaui USD240 miliar pada 2025. Klaim ini didasarkan pada studi yang dilakukan Google bersama Temasek Holdings. Studi itu menyimpulkan nilai ekonomi digital Asia Tenggara, meningkat seperlima lebih banyak dari perkiraan sebelumnya. Peningkatan ini terjadi karena lebih banyak konsumen yang menggunakan smartphone mereka untuk online.

Studi ini pertama kali terbit pada 2016 dan penelitiannya mencakup bisnis transportasi online, e-commerce, online travel dan media online. Laporan terbaru yang Google buat menambahkan sektor baru seperti, pengiriman makanan online, layanan musik berlangganan dan video on demand.

Perkiraan nilai barang dagangan kotor atau Gross Merchandise Value (GMV) ekonomi digital di Asia Tenggara telah mencapai USD72 miliar pada 2018. Jumlah itu meningkat 37 persen dibanding tahun sebelumnya.

Dilansir Reuters (19/11), GMV e-commerce di kawasan itu akan melebihi USD23 miliar pada 2018. Nilai tersebut akan meningkat lebih dari empat kali lipat hingga melampaui USD100 miliar pada 2025, berkat meningkatnya kepercayaan konsumen. Perkiraan itu dikreditkan pada perusahaan e-commerce seperti Alibaba, Lazada, Shopee dan Tokopedia yang disebut akan membantu mengembangkan sektor e-commerce

Laporan itu juga memperkirakan GMV dari sektor yang kompetitif seperti bisnis ride hailing kini telah mencapai USD7,7 miliar.