E-Skin Magnetoreseptif, kulit buatan canggih untuk robot dan manusia

Oleh: Rena Maulida - Selasa, 08 April 2025 09:00

Para ilmuwan mengembangkan e-skin magnetoreseptif yang lebih ringan, fleksibel, dan hemat energi untuk meningkatkan interaksi manusia dan mesin.

Kulit elektronik (e-skin) telah lama dikembangkan untuk meniru fungsi kulit manusia, baik untuk robot maupun aplikasi medis. Teknologi ini memungkinkan robot memiliki indera peraba dan membantu manusia yang kehilangan kemampuan sensorik.

Namun, keterbatasan e-skin konvensional terletak pada kebutuhan akan sensor dan baterai yang besar. Tim peneliti dari Helmholtz-Zentrum Dresden-Rossendorf (HZDR) mengatasi masalah ini dengan menciptakan e-skin yang lebih tipis, ringan, dan hemat energi.

Dengan menggunakan membran transparan yang sangat tipis dan dapat ditembus udara, e-skin ini lebih nyaman dipakai manusia dibandingkan versi sebelumnya. 

Dilansir dari laman HZDR (8/4), Teknologi baru ini menggunakan lapisan fungsional magnetosensitif sebagai sensor global daripada banyak sensor individu. Lapisan ini mengubah resistansi listriknya terhadap medan magnet, dan unit pemrosesan pusat mengidentifikasi lokasi sinyal.

Sistem ini mengirimkan sentuhan ke otak melalui jaringan saraf seperti kulit manusia. E-skin ini dapat secara akurat merekonstruksi sinyal magnetik dengan menggunakan teknologi tomografi, yang juga digunakan dalam MRI dan CT scan.