Drone 128 km/jam kirim vaksin ke pedalaman Afrika

Oleh: Erlanmart - Selasa, 09 Mar 2021 11:55 WIB

Teknologi drone yang dirancang khusus menawarkan jangkauan perjalanan bolak-balik 160 km dengan kargo hingga 1,75 kg.

Source: Zipline

Pada awal Maret, pengiriman vaksin Covid-19 menggunakan drone pertama di dunia dimulai di negara Ghana, Afrika. Drone ini melepaskan 250 dosis vaksin dengan parasut ke pusat kesehatan pedesaan, 1 dari 36 pengiriman selesai di hari pertama.

Perusahaan pengiriman drone medis asal Amerika Serikat, Zipline, telah bekerja selama beberapa tahun di berbagai negara Afrika, membangun infrastruktur pengiriman drone agar dapat membantu mengangkut pasokan medis penting ke daerah terpencil. Pengiriman darah lewat drone dimulai pada tahun 2016 di Rwanda, dan dengan cepat menyebar ke negara-negara lain termasuk Tanzania.

Dilansir dari New Atlas (9/3), teknologi drone yang dirancang khusus dari perusahaan menawarkan jangkauan perjalanan bolak-balik 160 km dengan kargo hingga 1,75 kg. Drone bersayap ini memiliki kecepatan tertinggi 128 km/jam dan memiliki kecepatan jelajah 101 km/jam.

Pengiriman drone Zipline terbaru mencakup vaksin Covid-19 pertama yang didistribusikan di Afrika sebagai bagian dari perjanjian COVAX global, sebuah inisiatif internasional yang bekerja untuk membantu akses yang adil mengenai vaksin. Setelah berbulan-bulan perencanaan, segalanya dengan cepat dimulai ketika 600.000 dosis vaksin Oxford / AstraZeneca mendarat di ibu kota Ghana.

Pada 2 Maret, drone pertama diluncurkan dari Mpanya, di wilayah Ashanti bagian selatan-tengah Ghana. Setelah 34 menit terbang, drone tiba di Asuofua dengan jarak sekitar 70 km. Sebuah kotak kecil berisi 25 botol vaksin diterjunkan dan dalam lima jam 250 orang telah divaksinasi. Pada penghujung hari, 35 pengiriman drone lainnya ke Pusat Kesehatan Asuofua telah selesai.