Diam-diam Facebook perpanjang masa akses penambang data

Oleh: Lely Maulida - Minggu, 10 Jun 2018 04:55 WIB

Facebook dilaporkan masih memberikan penawaran akses khusus kepada beberapa perusahaan agar mereka masih bisa mengakses data penggunanya

Maret lalu Facebook mengatakan bahwa pihaknya telah menghentikan perusahaan lain untuk mengakses data teman-teman pengguna platform-nya di tahun 2015. Hal ini diungkap ketika Facebook dihadapkan dengan skandal pencurian data oleh Cambrigde Analityca.

Namun laporan baru dari The Wall Street Journal  menyebutkan bahwa Facebook masih memberikan penawaran akses khusus kepada beberapa perusahaan agar mereka masih bisa mengakses data tersebut. Artinya, meski Facebook telah menghentikan pemberian akses itu, perusahaan yang menjadi mitranya masih bisa mendapatkan akses asalkan keduanya bersepakat.

Setelah laporan itu mencuat, Facebook lantas mengonfirmasi bahwa beberapa perusahaan memang diizinkan untuk tetap mengakses informasi, namun hanya dalam waktu yang singkat.

"Pada tahun 2014, semua pengembang diberikan waktu satu tahun untuk beralih ke API versi baru yang lebih terbatas. Beberapa pengembang termasuk Nissan dan Royal Bank of Canada meminta perpanjangan singkat dan ekstensi itu berakhir beberapa tahun yang lalu," kata Ime Archibong, Vice President of Product Partnerships Facebook dalam sebuah pernyataan.

Mulanya laporan ini mempertanyakan klaim Facebook yang menyatakan telah membuat perubahan pada 2015 untuk menghentikan praktik pengumpulan data yang memungkinkan seorang peneliti University of Cambridge mengumpulkan informasi 87 juta pengguna Facebook. Peneliti bernama Aleksandr Kogan kala itu mendapat sekitar 200.000 pengguna untuk menggunakan kuis kepribadiannya melalui akun Facebook mereka.