Cyber Immunity, Cara Baru Bikin Sistem Tahan Serangan Siber Tanpa Ribet Patch Tambahan
Kaspersky memperkenalkan konsep Cyber Immunity, pendekatan keamanan siber yang bikin sistem lebih tangguh sejak awal. Studi global menunjukkan banyak profesional TI optimistis dengan konsep ini sebagai masa depan perlindungan digital.
Lanskap keamanan siber makin kompleks. Ancaman yang didukung AI dan serangan digital canggih bikin model keamanan lama terasa tak cukup lagi. Nah, Kaspersky baru saja mengenalkan pendekatan Cyber Immunity, strategi baru yang dirancang agar sistem digital punya “kekebalan” bawaan. Jadi, bukan cuma deteksi atau reaktif, tapi langsung dicegah dari dalam sejak awal.
Studi global Kaspersky menunjukkan kalau 86% profesional keamanan siber sudah familiar dengan konsep Secure by Design, yaitu cara membangun sistem yang sejak awal sudah dirancang aman. Dari sana, lahirlah konsep Cyber Immunity yang lebih advance: sistem yang tahan serangan tanpa harus menambahkan lapisan keamanan tambahan terus-menerus.
Serunya lagi, banyak profesional TI optimistis soal konsep ini. Sebanyak 54% percaya kalau bikin sistem yang tahan serangan tanpa bergantung pada patch atau proteksi tambahan itu mungkin banget. Sisanya, 39% bilang masih bisa dicapai walau ada tantangan. Hal tersebut menunjukkan kalau mindset soal keamanan siber memang sudah mulai shifting ke arah yang lebih proaktif.
Dmitry Lukiyan, Kepala Unit Bisnis KasperskyOS, bilang kalau Cyber Immunity bukan cuma soal proteksi, tapi juga efisiensi. "Kalau sistem dibangun aman sejak awal, kebutuhan update, patch, dan alat tambahan jadi berkurang. Biaya operasional turun, tim TI nggak terlalu terbebani, tapi perlindungan justru makin kuat dari waktu ke waktu," ujarnya.
Buat organisasi, pendekatan ini jadi semacam cheat code di era digital. Mereka bisa menjalankan transformasi digital lebih cepat, lebih percaya diri, dan tetap terlindungi meski ancaman makin rumit. Dengan Cyber Immunity, sistem penting bisa terus jalan tanpa panik mikirin serangan mendadak.