Chip AI NVIDIA kini jadi "emas dan oli" baru

Oleh: Nur Chandra Laksana - Kamis, 10 Juli 2025 11:44

Sebuah Bank investasi sebut chip AI NVIDIA sebagai emas dan oli baru.

Di tengah gelombang transformasi digital global, NVIDIA Corporation resmi mencatat tonggak sejarah sebagai perusahaan pertama yang berhasil menembus kapitalisasi pasar $4 triliun. Pencapaian ini terjadi setelah saham NVIDIA melonjak tajam sepanjang Juni, meski sempat mengalami koreksi besar pada Januari akibat kekhawatiran investor terhadap efisiensi GPU dari DeepSeek, perusahaan AI asal Tiongkok, yang dinilai bisa mengancam dominasi NVIDIA di pasar GPU global.

Kinerja saham NVIDIA pada Juni didorong oleh proyeksi analis yang optimistis terhadap permintaan AI jangka menengah. GPU besutan NVIDIA tetap menjadi tulang punggung ekosistem AI, unggul dalam performa dan menjadi komoditas paling diburu di dunia teknologi. Wedbush, salah satu bank investasi ternama, menyebut chip AI NVIDIA sebagai “emas dan minyak baru” di era digital, menandai pentingnya peran NVIDIA dalam revolusi teknologi saat ini.

Wedbush memperkirakan bahwa kapitalisasi pasar $4 triliun hanyalah permulaan bagi NVIDIA, dengan target berikutnya adalah $5 triliun dalam 18 bulan ke depan. Tak hanya NVIDIA, Microsoft juga diprediksi akan segera menyusul ke “klub $4 triliun” seiring pertumbuhan pesat di sektor AI enterprise, seperti dikutip dari laman Wccftech (10/7).

Meski pendapatan NVIDIA sempat terdampak oleh sanksi Amerika Serikat terhadap Tiongkok, saham perusahaan tetap tangguh. CEO Jensen Huang mengambil langkah strategis dengan mengalihkan fokus ke pasar sovereign AI, meyakinkan investor bahwa NVIDIA tetap dapat menjual chip ke negara-negara lain di luar Tiongkok.

Nasib serupa dialami Microsoft, yang sempat tertinggal di awal tahun. Namun, laporan keuangan terbaru menunjukkan pertumbuhan Azure sebesar 33% pada kuartal fiskal ketiga, mengubah persepsi investor dan memperkuat posisi Microsoft sebagai pemain utama di pasar AI cloud computing.