CEO Casio wafat pada usia 89 tahun

Chairman dan CEO Casio Computer Co., Ltd., Kazuo Kashio dikabarkan menghembuskan napas terakhirnya pada usia 89 tahun. Penyebab kematiannya adalah pneumonia. Dilansir dari New York Times, Kazuo telah memimpin perusahaan tersebut selama hampir tiga dekade, terkenal akan penjual yang mengubah kalkulator mini Casio menjadi sebuah perangkat universal dan mengubah citra jam tangan digital. Pada bulan Agustus lalu, Casio telah memproduksi jam tangan G-Shock sebanyak 100 juta unit sejak diperkenalkan pada tahun 1983.

Kazuo dan tiga saudaranya mengubah Casio dari toko alat rumah tangga di dalam negeri menjadi sebuah perusahaan global, dengan penjualan tahunan sebesar USD3 miliar (Rp42,4 triliun) dari penjualan jam tangan digital, kamera, kalkulator, keyboard elektronik, dan alat musik lainnya, serta printer berkecepatan tinggi.

Ayah dari Kazuo Kashio adalah seorang petani kaya raya yang pindah ke Tokyo bersama keluarganya dan menjadi seorang pekerja konstruksi, membantu membangun kembali kota setelah gempa dahsyat pada tahun 1923. Untuk menghemat uang, dia berjalan pulang-pergi ke tempatnya bekerja dengan total waktu 5 jam.

Kazuo lulus pada tahun 1949 dari kursus bahasa Inggris yang berafiliasi dengan Nihon University di Tokyo. Pada tahun 1950, dirinya bergabung dengan saudara-saudaranya, Tadao dan Toshio di pabrik barang konsumen. Tadao pernah bekerja di pabrik amunisi dan membuat komponen pesawat selama perang.

Pada awal tahun 1950-an, saudara keempat mereka, Yukio yang merupakan seorang insinyur, bergabung ke dalam perusahaan keluarga tersebut. Pada tahun 1957, mereka berhasil menyempurnakan kalkulator elektronik yang selain memiliki fungsi-fungsi rumit untuk matematika. Jika dikonversi dengan keadaan saat ini, kalkulator tersebut dibanderol dengan harga USD11.000 (Rp155 juta) serta memiliki bobot 139 kg.