BSA rilis panduan cegah kejahatan siber di tengah pandemi

Oleh: Zhafira Chlistina - Selasa, 05 Mei 2020 13:59 WIB

Aliansi software BSA meluncurkan ebook yang berisi panduan pencegahan kejahatan siber di tengah pandemi Covid-19.

Source: Tek.id

Masa pandemi telah melahirkan kebijakan kerja serta sekolah dari rumah yang membuat para karyawan kantor serta siswa-siswi menggunakan perangkat, software, hingga jaringan pribadi yang tidak dapat dipastikan keamanannya satu per satu. Hal tersebut telah membuka banyak kesempatan bagi pelaku kejahatan siber untuk melakukan aksinya. Seperti yang kita tahu, belakangan salah satu ecommerce di Indonesia mengalami peretasan yang terdampak pada puluhan juta akun pengguna.

Mengacu pada besarnya peluang kejahatan siber di tengah pandemi virus corona, aliansi konsultan software BSA hari ini (5/5) merilis panduan resmi bertajuk "COVID-19 dan Ancaman Siber di Asia Tenggara,". Panduan ini berisi bagaimana melindungi para pelaku bisnis dari kejahatan siber dan segala sesuatunya terkait pencegahan siber.

“Sekarang ini ancaman meningkat, dan kawasan ASEAN sangat rentan untuk bertahan melawan, karena serangan-serangan yang tidak terlaporkan dan meluasnya penggunaan perangkat lunak tanpa izin di sini. Kami berharap dokumen ini dapat berlaku sebagai panduan untuk mengarahkan bisnis dan staf mereka yang bekerja dari jarak jauh ke arahan yang aman dan berkelanjutan, demi kebaikan pelanggan dan karyawan mereka, serta bisnis jangka panjang,” kata Tarun Sawney, Senior Director BSA.

Menurut Tarun, terdapat tiga jenis kejahatan siber di tengah pandemi ini. Yang pertama adalah email phising dan berita palsu. Mereka, pelakukan kejahatan siber mengirim pesan mengatasnamakan organisasi resmi dan membagikan informasi tidak benar serta tautan dari berita palsu tersebut. Kasus ini sebelumnya pernah terjadi di Vietnam, mengatasnamakan menteri Perdana Menteri Vietnam.

Kedua, kejahatan melalui aplikasi yang dapat menghimpun seluruh data pengguna atau bahkan mengunci ponsel dan meminta uang tebusan untuk membukanya. Dan yang terakhir, sebuah laman yang seolah-olah merupakan laman khusus Covid-19. Tarun menyebut, laman corona-virus-man.com sebagai salah satu laman berbahaya yang juga berisi informasi seputar Covid-19 untuk memancing korban.