Belanda setop ekspor chip canggih ke Tiongkok
Kabar belum lama ini menunjukkan Belanda membatasi ASML, pemain inti dalam industri semikonduktor global, untuk mengekspor teknologi canggihnya ke Tiongkok.
Kabar belum lama ini menunjukkan Belanda membatasi ASML, pemain inti dalam industri semikonduktor global, untuk mengekspor teknologi canggihnya ke Tiongkok. Keputusan ini menandai perubahan signifikan dalam lanskap teknologi global, karena ASML dikenal dengan sistem litografinya yang mutakhir, yang sangat penting untuk pembuatan microchip paling canggih.
Langkah Belanda ini, meski dipandang sebagai langkah perlindungan terhadap kemajuan teknologi, menimbulkan pertanyaan tentang keseimbangan antara kerja sama global dan keamanan nasional. Dilansir dari Gizmochina (8/1), teknologi ASML bukan hanya aset komersial tetapi juga aset strategis, mengingat perannya yang penting dalam rantai pasokan semikonduktor.
Dengan teknologi tersebut, chip dapat dibuat lebih kecil, lebih cepat, dan lebih efisien, sehingga memainkan peran penting dalam segala hal mulai dari ponsel pintar hingga sistem militer canggih.
Keputusan tersebut dapat dipandang sebagai respons terhadap meningkatnya kekhawatiran akan kedaulatan dan keamanan teknologi. Negara-negara semakin sadar akan pentingnya mengendalikan dan melindungi kemajuan teknologi mereka. Tindakan ini bukan hanya terjadi pada satu perusahaan atau negara, namun mencerminkan tren yang lebih besar di mana negara-negara melakukan pengawasan ketat dan sering kali membatasi aliran teknologi penting lintas batas negara.
Bagi Tiongkok, hal ini merupakan rintangan besar dalam ambisi mereka untuk menjadi pemimpin di sektor teknologi tinggi. Negara ini telah banyak berinvestasi dalam mengembangkan industri semikonduktornya, namun akses terhadap teknologi ASML sangat penting untuk mencapai garis depan teknologi chip. Perkembangan ini dapat memperlambat kemajuan Tiongkok dan berdampak pada perusahaan teknologi Tiongkok, yang merupakan pemain utama di pasar global.