Bank masih jadi target penjahat siber di 2021

Oleh: Lely Maulida - Selasa, 16 Mar 2021 18:11 WIB

Kaspersky mengungkap ancaman dunia maya terbaru yang harus diwaspadai oleh industri perbankan dan jasa keuangan.

Source: Pexels

Kaspersky mengungkap ancaman dunia maya terbaru yang harus diwaspadai oleh industri perbankan dan jasa keuangan. Sebab, hingga saat ini, pandemi masih melanda di berbagai negara termasuk di Asia Tenggara.

Pakar keamanan siber Kaspersky mencatat tren utama yang terlihat di dunia maya tahun lalu, dan akan berlanjut pada 2021. Ini termasuk penyalahgunaan tema Covid-19, eksploitasi penelitian terkait pandemi, serta penipuan dan informasi yang keliru terkait virus dan vaksin. .

“Semakin jelas bahwa para pelaku ancaman ini akan terus menggunakan topik terkait pandemi untuk mengelabui pikiran manusia. Sementara vaksin telah dan sedang berjalan, maka situasinya terus tidak menentu. Negara-negara masih menerapkan penguncian, pembelajaran virtual dan pekerjaan jarak jauh masih terjadi, dan pembayaran digital kian meningkat. Ini berarti infrastruktur TI akan tetap terbentang, semakin membuka celah untuk ancaman yang menargetkan Windows dan perangkat jaringan yang terhubung dengan internet serta serangan multi-platform hingga rantai pasokan, dan lebih jauh lagi,” kata Seongsu Park, Peneliti Keamanan Senior, (GReAT) di Kaspersky .

Tahun lalu, lebih dari 80.000 koneksi domain terkait Covid dan situs web berbahaya terdeteksi oleh Kaspersky di Asia Tenggara saja. Malaysia mencatatkan angka tertinggi diikuti oleh Vietnam, Filipina, dan Indonesia. Tren ini diperkirakan akan berlanjut hingga 2021 karena wilayah tersebut terus berjuang melawan pandemi dan meluncurkan vaksin dalam fase yang berbeda.

Target penjahat siber