Bagaimana posisi Indonesia di mata Industrialis Korea?

Oleh: Tek ID - Kamis, 17 Okt 2019 16:33 WIB

Indonesia bukan lagi Negara asing bagi industrialis Korea Selatan. Dengan begitu, kondisi ini diharapkan akan memperkuat hubungan kerjasama antar kedua Negara.

Kedatangan 14 startup asal Korea di Jakarta Rabu (16/10), merupakan hal baru bagi Indonesia. Di Korea, Indonesia menjadi salah satu Negara yang paling dibicarakan. Indonesia sendiri dengan mudah menerima kebudayaan asal Korea melalui K-Pop, K-Drama, dan K-Movie.

Sentimen positif yang berkembang di antara kedua Negara juga memiliki kemiripan. Oleh karena itu, iklim bisnis di Indonesia dianggap sangat baik juga bagi industrialis dari negeri gingseng tersebut.

Distrik Guro, sebuah distrik yang menjadi pusat ekonomi penting di Korea, pun hadir merepresentasikan kekuatan ekonomi dari Korea Selatan. 14 startup menggelar konsultasi ekspor pengembangan pasar luar negeri di Jakarta. Wakil Walikota Distrik Guro, Hoi Seung Lee, pun berkesempatan hadir ke Jakarta, membuka perhelatan tersebut.

"Sebenarnya saya pikir acara hari ini merupakan kesempatan yang baik bagi perusahaan inovatif Korea dan pebisnis dari Indonesia. Ada 14 perusahaan Korea yang datang ke sini, termasuk menghadirkan produk-produk inovatif seperti kosmetik dan barang keperluan ibu dan anak. Saya pikir pembeli indonesia akan berpartisipasi di sini, sehingga mereka dapat mengatur pertemuan yang sangat baik di sini. Posisi saya di pemerintahan Korea adalah untuk mempromosikan pertemuan antara perusahaan Korea dan perusahaan Indonesia juga. Saya berharap perusahaan Korea dan perusahaan Indonesia saat ini dapat bertemu partner potensial mereka," ujar Lee.

Melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai angka 5 persen per tahun, telah mampu menarik perhatian pelaku ekonomi global. 30 tahun lalu, kemajuan serupa juga dialami oleh industri di Korea Selatan. Distrik Guro saat itu pun menjadi motor utama pengembangan Ekspor Korea pada dekade 1960-an sampai 1970-an. Saat itu, sebuah komplek industri ekspor-impor dibangun di Distrik Guro. Seiring dengan perubahan struktur industri, Distrik Guro berubah nama menjadi G Valley. Perubahan ini diikuti dengan transformasi pada tahun 2000-an yang menjadikannya berfokus pada pengembangan industri IT, digital, dan smart city.

Tag
Editor