Babak baru persaingan raksasa otak komputasi

Oleh: Nur Chandra Laksana - Selasa, 04 Jun 2019 06:25 WIB

Bagaimana teknologi chipset terbaru milik AMD, Intel, dan Arm dapat mempengaruhi pengguna di masa depan?

Ilustrasi pengguna laptop (Pexels)

Computex 2019 masih banyak menyisakan cerita. Banyak hal baru dan mengejutkan yang hadir di ajang tahunan tersebut. Salah satunya adalah hadirnya babak baru pertarungan antar pembuat chipset besar, seperti AMD, Intel, dan Arm.

Kita mulai dengan membahas apa saja yang baru, yang ditawarkan oleh AMD di Computex 2019. Pada acara keynote di hari pertama pembukaan Computex, mereka mengumumkan kehadiran Ryzen seri 3000 yang menggunakan basis Zen 2.

Prosesor ini memiliki arsitektur fabrikasi 7nm. Ya, untuk kali pertama dalam belasan tahun, AMD berhasil mengungguli Intel dalam hal inovasi fabrikasi dari Intel. Banyak orang yang penasaran dengan performa yang akan dihadirkan oleh prosesor tersebut.

CEO AMD, Lisa Su mengatakan, prosesor Ryzen generasi ketiga ini akan memiliki peningkatan performa keseluruhan sebesar 15 persen. Dia juga menjanjikan peningkatan cache hingga dua kali lipat dan proses floating point dua kali lebih cepat dibandingkan dengan Ryzen generasi sebelumnya.

Satu hal lagi yang membuat prosesor generasi terbaru ini sangat menarik perhatian adalah munculnya chipset motherboard baru, yakni X570. Di motherboard ini, AMD menggunakan standar PCIe baru, yakni PCIe 4.0. Intel kembali dikalahkan oleh AMD di sisi pengembangan motherboard.