AS minta Facebook buka enkripsi Messenger

Oleh: Lely Maulida - Minggu, 19 Agst 2018 11:31 WIB

Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) kabarnya telah mencoba untuk menggoda Facebook memecahkan enkripsi end-to-end dari aplikasi Messenger

Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) kabarnya telah mencoba untuk menggoda Facebook memecahkan enkripsi end-to-end dari aplikasi Messenger. Namun menurut Reuters, sejauh ini Facebook menolak permintaan departemen kehakiman untuk enkripsi tersebut.

Enkripsi end-to-end sendiri akan membuat obrolan baik pesan maupun konten, hanya dapat dilihat oleh masing-masing pengguna. Facebook sebagai perusahaan yang menaungi Messenger bahkan tak memiliki akses pada data tersebut.

Reuters menyebut kasus pengawasan itu berada di bawah segel Califoria sehingga tak ada dokumen atau informasi yang dapat diakses publik. Posisi Facebook diharuskan menghapus enkripsi dari Messenger secara keseluruhan atau meretas individu yang informasinya dibutuhkan oleh pemerintah. Namun saat ini perusahaan tampaknya enggan melakukan hal itu.

Dalam kasus ini, pemerintah mencari cara untuk menyadap percakapan suara yang berlangsung oleh seseorang di Messenger. Dengan menolak membantu memecahkan kasus yang melibatkan kelompok MS-13 tersebut, Facebook akan memasuki konflik politik selanjutnya dan mengundang amarah presiden AS, Donald Trump.

Trump menyebut kehadiran MS-13 di AS dan kejahatannya sebagai akibat dari sistem imigrasi AS yang rusak. Trump juga mengkritik Apple dalam kasus sebelumnya, bahkan menyerukan boikot pada produk-produk perusahaan.