Over rekrutmen saat pandemi jadi alasan banyak perusahaan teknologi lakukan PHK saat ini

Oleh: Aniesa Rahmania Pramitha Devi - Selasa, 21 Mar 2023 15:38 WIB

Kondisi pandemi yang berangsung membaik membuat perusahaan teknologi harus beradaptasi lagi, sehingga terpaksa mengurangi jumlah karyawan.

Foto: ANTONI SHKRABA production/Pexels

Berita PHK di berbagai perusahaan tingkat global masih jadi pembicaraan hangat di dunia bisnis saat ini. Seperti yang terjadi baru-baru ini. Perusahaan e-commerce Amazon akan melakukan PHK pada 9 ribu karyawannya pekan depan. Sebelumnya, mereka sudah mengurangi 18 ribu karyawan sepanjang November 2022 hingga Januari 2023.

Fenomena tersebut menjadi bukti bahwa banyak perusahaan, khususnya di bidang teknologi, yang melakukan rekrutmen berlebihan pada saat pandemi COVID-19. Pasalnya, pada saat itu permintaan akses teknologi meningkat karena pergerakan masyarakat terbatas akibat adanya pembatasan sosial. Hal itu membuat perusahaan membutuhkan lebih banyak pekerja untuk memenuhi permintaan tersebut.

Saat pandemi mulai mereda, masyarakat mulai bebas beraktivitas di luar ruangan. Hal itu juga membuat berbagai kegiatan online mulai berkurang.

Seorang warganet anonym di forum tempat kerja Blind pun berkomentar. Menurutnya, apa yang terjadi pada perusahaan teknologi pada masa pandemi disebutnya sebagai ‘kasus amal’.

“Apa yang menurut saya menjadi jelas sekarang adalah bahwa mayoritas dari kita yang dipekerjakan di FAANG (Facebook, Apple, Amazon, Netflix, dan Google) beberapa tahun terakhir, termasuk mereka yang berpindah dari FAANG ke FAANG, pada dasarnya adalah kasus amal. Saya sertakan diri saya di sini karena saya tidak pernah mengendus tawaran FAANG sebelum COVID dan menerima lebih dari satu setelahnya,” ujar warganet tersebut.