3 Indonesia prioritaskan optimasi jaringan di RS

Oleh: Dinda Ayu Widiastuti - Jumat, 09 Jul 2021 16:28 WIB

Mengantisipasi lonjakan trafik selama PPKM Darurat, 3 Indonesia prioritaskan optimisasi di area rumah sakit dan residensial.

Source: 3 Indonesia

Pemerintah telah memberlakukan PPKM Darurat yang berlangsung hingga 20 Juli 2021, dan menghimbau masyarakat untuk beraktivitas di rumah saja. Dengan kondisi tersebut, kebutuhan akan jaringan internet untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, atau hiburan pun semakin meningkat. 

Dalam mendukung PPKM Darurat, 3 Indonesia melakukan berbagai upaya untuk menjamin kenyamanan aktivitas digital pelanggan. Sebagai bentuk antisipasi sekaligus tindak lanjut, 3 Indonesia telah memperketat pemantauan kenaikan trafik di sejumlah area potensial hingga menyiagakan tambahan kapasitas untuk area-area yang mengalami kenaikan trafik yang cukup tinggi. 

Di samping itu, penguatan jaringan sinyal juga diprioritaskan pada area-area residensial dan rumah sakit, tim operasional juga disiagakan selama 7x24 jam untuk memastikan percepatan penanganan jika terjadi gangguan pada jaringan.

"3 Indonesia senantiasa berkomitmen untuk mendukung pemerintah dan masyarakat Indonesia melalui masa sulit ini. Selama diberlakukannya PPKM darurat ini, 3 Indonesia telah melakukan penambahan kapasitas jaringan baik pada BTS maupun transmisi untuk mengantisipasi lonjakan trafik. Kami pastikan pelanggan mendapatkan kualitas layanan terbaik sehingga tak perlu khawatir selama menjalani bekerja dari rumah maupun sekolah daring, didukung jaringan 4.5G Pro yang luas dan kuat dari 3 aktivitas pelanggan tetap lancar dan nyaman," kata Wakil Presiden Direktur dan Chief Sales Officer 3 Indonesia, M. Buldansyah. 

Terkait dengan penerapan PPKM Darurat dalam beberapa hari ini, 3 Indonesia juga mencatat adanya peningkatan penggunaan aplikasi yang menunjang aktivitas pelanggan di rumah pada hari pertama diberlakukannya PPKM, dibandingkan dengan hari normal sebelum PPKM. Kenaikan terbesar terdapat pada penggunaan aplikasi e-commerce sebesar 20%. Hal ini sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang kini lebih banyak dilakukan secara online

Tag