1,7 juta data nasabah kartu kredit berhasil diretas, perusahaan tak minta maaf

Oleh: Nur Chandra Laksana - Rabu, 11 September 2024 18:06

Sebuah perusahaan penyedia gerbang pembayaran di Amerika Serikat berhasil dibobol peretas, hampir 1,7 juta data nasabah berhasil didapatkan.

Sebuah kelompok peretas dilaporkan telah mendapatkan jutaan data pengguna kartu kredit di Amerika Serikat. Data penting seperti nama lengkap, informasi kartu kredit, alamat fisik, dan lainnya berhasil direbut.

Perusahaan yang diserang adalah Slim CD, sebuah penyedia gerbang pembayaran yang berbasis di Florida, AS. Dalam sebuah pengumuman resmi, jumlah data yang telah diambil hampir mencapai 1,7 juta pengguna.

Yang lebih mengejutkan adalah lamanya perusahaan tersebut mendeteksi serangan tersebut. Dilansir dari laman Techradar (11/9), para peretas telah menyusup pada Agustus 2023 dan baru ketahuan pada Juni 2024.

Perusahaan pertama kali menyadari aktivitas mencurigakan pada 15 Juni, dengan menyatakan, “Akses tersebut mungkin memungkinkan aktor yang tidak berwenang untuk melihat atau memperoleh informasi kartu kredit tertentu antara 14 Juni 2024 dan 15 Juni 2024.”

Meski telah memakan korban yang cukup besar, namun perusahaan tersebut mengatakan informasi nomor verifikasi kartu (CVV) tidak disertakan dalam informasi yang bocor. Meski demikian, masih ada celah untuk para peretas melakukan penipuan berdasarkan data yang mereka miliki.