Tren strategi pemasaran berbasis konsumen versi Think with Google untuk Ramadan 2024

Oleh: Lysti Rahma - Senin, 11 Mar 2024 17:03 WIB

YouTube menjadi platform pilihan, dengan peningkatan pencarian untuk istilah terkait gaya hidup Islam atau Muslim sebanyak 2.3 kali lipat dari tahun 2022.

Ramadan di Indonesia tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga perubahan dalam cara orang menjalani aktivitas sehari-hari, terutama dengan kemajuan teknologi. Konvergensi teknologi 5G, kecerdasan buatan (AI), dan cloud telah memberikan dampak signifikan pada pengalaman Ramadan, memungkinkan masyarakat untuk tetap terhubung dan merayakan momen tersebut dengan cara yang lebih modern.

Dalam menyambut Ramadan 2024, fenomena digital menjadi semakin mencolok. Masyarakat Indonesia semakin banyak menghabiskan waktu online, terutama dalam menonton berbagai konten video di platform seperti YouTube. Fenomena ini memberikan peluang besar bagi merek-merek untuk terlibat secara bermakna dengan pelanggan mereka selama bulan suci ini.

Melalui platform resmi Think with Google (10/3), Google telah membagikan serangkaian tren strategi berbasis konsumen untuk Ramadan 2024, menggambarkan pola perilaku berdasarkan data yang terkumpul sejak 2022. Tren ini memberikan wawasan mendalam terkait strategi pemasaran yang efektif untuk merespons perubahan dalam kebiasaan konsumen selama bulan suci ini.

Pencarian Konten Video untuk "Me Time" selama Ramadan
Konsumen Indonesia cenderung mencari konten video dengan berbagai format selama "me time" di Ramadan. YouTube menjadi platform pilihan, dengan peningkatan pencarian untuk istilah terkait gaya hidup Islam atau Muslim sebanyak 2.3 kali lipat dari 2022 hingga 2023. Fenomena ini menciptakan peluang bagi merek untuk menciptakan kampanye yang menarik dengan memahami preferensi konten konsumen.

Integrasi Pengalaman Online dengan Aktivitas Offline selama "We Time" Ramadan
Aktivitas "nobar" (nonton bareng) atau menonton bersama secara online menjadi tren populer saat merayakan "we time" selama Ramadan. Penelusuran untuk konten seperti "halal bihalal," "buka puasa," dan "sahur on the road" di YouTube melonjak hingga 250% YoY dari 2022. Merek dapat memanfaatkan momen-momen ini untuk menyampaikan pesan melalui konten video yang relevan.