Perjalanan panjang eSport menuju pengakuan

Oleh: Hieronimus Patardo - Minggu, 30 Des 2018 19:14 WIB

Kisah panjang soal olahraga gim elektronik yang awalnya dipandang sebelah mata, tapi kini menjanjikan karir yang luar biasa.

Benedict Lim harus mengalami dilema antara menjalani ujian sekolah dan pergi bertanding di laga eSport The International yang digelar di Jerman. Akhirnya, dia memutuskan terbang ke Jerman bersama tim-nya. Sementara keluarganya menentang habis-habisan keputusannya itu. Toh, Benedict tetap nekat bertanding.

Cerita Benedict tadi terjadi di tahun 2011. Ketika itu, dia bersama tim-nya, Scythe akan bertanding memperebutkan USD1 juta melalui pertandingan Dota 2. Meski pada akhirnya, Benedict dan timnya harus puas menempati urutan ketiga.

Kisah di atas menggambarkan bagaimana aktivitas bermain gim, oleh sebagian besar orang masih dipandang sebagai sesuatu yang kurang berguna. Padahal, kemajuan teknologi sudah mumpuni untuk menempatkan gim sebagai salah satu cabang kompetisi yang patut diapresiasi.

Naiknya derajat sebuah gim dari permainan biasa menjadi sebuah pertandingan yang diakui secara luas membutuhkan waktu yang cukup panjang. Perjalanan panjang itu sendiri dimulai sejak tahun 1970-an.

Pertandingan pertama eSport digelar pada Oktober 1972 di Stanford University. Kala itu, para siswa Stanford bertanding dalam sebuah video gim berjudul Spacewar. Hadiah yang ditawarkan cukup menggiurkan bagi kelas pelajar, yakni langganan majalah Rolling Stones setahun penuh. Dalam pertandingan Spacewar itu, ada dua kategori yang diperlombakan, yakni individu dan tim yang beranggotakan dua orang.